Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sebagian Jalintim Sumatera di Riau Gelap Gulita

Basuki Eka Purnama
04/7/2016 08:48
Sebagian Jalintim Sumatera di Riau Gelap Gulita
(Ilustrasi -- MI/PANCA SYURKANI)

PULUHAN kilometer Jalan Lintas Timur Sumatera menghubungkan Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu, Provinsi Riau, gelap gulita karena belum dilengkapi penerangan jalan sehingga membahayakan pemudik yang melintas di daerah itu pada malam hari.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, Minggu (3/7) malam, di jalur menuju Pekanbaru, kondisi jalan yang gelap gulita itu selepas SPBU Desa Keritang, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, ke arah Pekanbaru terutama saat melewati kawasan perkebunan sawit.

Selain belum dilengkapi fasilitas penerangan jalan, tidak sedikit ruas jalan berkonstruksi beton dengan kondisi mulus itu belum diberi marka jalan sehingga menyulitkan sopir, terutama para pemudik yang baru pertama kali melintas di sana pada malam hari.

Bantuan pencahayaan terhadap jalan yang naik-turun serta berkelok-kelok itu hanya datang dari rumah-rumah penduduk.

Kondisi gelap gulita di Jalintim itu hanya datang dari cahaya lampu dari rumah-rumah warga namun sebagian besar dari puluhan kilometer jalan gelap gulita.

Untuk mengurangi risiko bahaya akibat ketiadaan penerangan jalan, banyak pengemudi termasuk para pemudik berkendara mobil pribadi yang melintasi Jalintim yang menghubungkan daerah Provinsi Riau dengan Jambi itu menggunakan lampu jauh kendaraan mereka untuk memperjelas posisi bahu jalan dan kelokan.

Sijon, petugas SPBU Desa Pematang Reba, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, membenarkan kondisi Jalintim tanpa penerangan itu, terutama saat melintasi wilayah perkebunan sawit.

Namun, kondisi jalan berkonstruksi beton di wilayah Riau yang mulus itu diapresiasi para pemudik.

"Sekarang Jalintim Riau ini mulus. Tahun lalu, saat proses pembetonan, kendaraan harus antre sebelum dapat melintas. Kini saat arus mudik ini, tidak lagi ada antrean," kata Yulius, sopir yang membawa rombongan keluarga pemudik asal Lampung menuju Pematang Siantar, Sumatera Utara, saat ditemui di SPBU Desa Keritang.

Memasuki H-2 atau Senin (4/7), para pemudik berkendara mobil pribadi semakin mudah ditemui di Jalintim yang menghubungkan Provinsi Jambi dengan Riau sepanjang 542 kilometer itu.

Banyak di antara para pemudik berkendara mobil dan sepeda motor yang bermalam di area parkir SPBU untuk menunggu pagi atau sekadar beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke kota tujuan. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya