Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TIM Golok Polda Banten melanjutkan misi untuk bisa mendaftarkan Golok Banten sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO.
Tim mengunjungi National Maritime Museum Amsterdam, Jumat (16/12).
Tim berdiskusi dengan Direktur Museum Nasional Maritim Michael Huijser dan melihat koleksi golok dan bendera bergambar golok silang yang ada di museum tersebut.
"Selain itu tim juga bertemu dengan Jeroen van der Vilet, Kepala Koleksi pada museum tersebut," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga yang merupakan bagian dari tim tersebut.
Diskusi berlangsung di ruang rapat museum yang diawali dengan pemberian Buku The Golok karya Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto kepada Direktur Museum untuk menjadi tambahan koleksi di museum tersebut.
“Apresiasi tinggi untuk kehadiran tim dari Polda Banten ke museum dan terimakasih atas pemberian buku The Golok dari Kapolda Banten,” kata Michael.
Tim lalu diperlihatkan gambar bendera berbentuk golok saling silang yang dikenal sebagai Bendera Maritim Kesultanan Banten.
“Benar ada koleksi peta yang dibuat oleh perusahaan lama gabungan dari beragam bendera yang kapalnya berlayar di perairan Belanda, salah satunya adalah gambar bendera yang disebut berasal dari Bantam,” jelas Jeroen.
Penjelasan ini memberikan fakta bahwa ketika zaman VOC abad ke-16 lalu, Kesultanan Banten sudah dikenal di perairan Belanda.
"Selain itu Golok Banten telah menjadi identitas di bendera kapal-kapal yang digunakan Kesultanan Banten dalam membangun hubungan dagang dengan Belanda ketika itu,” jelas Shinto.
Selain bendera, tim juga berkesempatan untuk mengeksplore koleksi digital dengan beberapa keywords Golok Banten berbasis artificial intelligence, dan menghasilkan informasi tentang golok Lebak yang sesuai data digital ada di salah satu museum di Leiden, Belanda.
“Fakta juga menyebutkan bahwa Golok Banten, meski disebut dalam koleksi digital sebagai Golok Lebak telah juga dikenal sejak ratusan tahun lalu di Leiden Belanda dan menjadi koleksi di museum,” kata Shinto.
Pascadiskusi, kunjungan kemudian dilanjutkan dengan melihat koleksi dalam museum dan menyaksikan replika kapal milik VOC yang dipasang sebagai objek utama di museum maritim tersebut.
Adapun keberangkatan Tim Golok Banten ke Belanda bertujuan untuk menghadiri seminar internasional tentang Pencak Silat dan Golok Banten serta identifikasi values golok banten di society Belanda untuk kepentingan pendaftaran Golok Banten ke UNESCO. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved