Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Warga Sekitar Gunung Semeru Nekat Melintasi Jalur Alternatif Curah Kobokan

Fajar Agastya (MGN), Narendra Wisnu Karisma (SB)
05/12/2022 16:41
Warga Sekitar Gunung Semeru Nekat Melintasi Jalur Alternatif Curah Kobokan
Warga Nekat Melintasi Jalur Alternatif Curah Kobokan(MGN/ Fajar Agastya )

PASCA-erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022), jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Pronojiwo dengan Kecamatan Candipuro yang menuju Curah Kobokan, Lumajang, Jawa Timur ditutup sementara. Namun, banyak warga yang masih nekat melintas karena jalur ini merupakan akses utama yang bisa dilalui.

Berdasarkan pantauan kontributor MGN di Lumajang, terlihat masih banyak warga yang nekat melintas dengan berjalan kaki, hingga menggunakan kendaraan bermotor. Menurut salah satu petugas jaga, jalur alternatif ini memang ditutup karena masih dilintasi lahar dingin. 

Baca juga: Semeru Berstatus Awas, Masyarakat Diimbau Jauhi Zona Merah

Namun diketahui warga Lumajang nekat menggunakan jalur alternatif ini imbas akses utama melalui Jembatan Kajar Kuning terputus akibat diterjang awan panas guguran dari Gunung Semeru.

"Jalur ini kita tutup, namun untuk saat ini (sterilisasi jalur) masih agak sulit ya. Sebagai antisipasi, kita tetap berjaga di sini jika sewaktu-waktu ada sesuatu, masyarakat langsung kita giring ke titik aman," ujar Robianto, Senin (5/11/2022).

Meski bisa dilalui, kondisinya masih cukup berbahaya. Selain curam dan terjal, akses jalan ini juga masih dipenuhi material vulkanis Gunung Semeru.

Robi menuturkan jalur ini tetap akan ditutup kurang lebih selama 7 hari, sembari melihat perbaikan jembatan Kajar Kuning.

Baca juga: Ratusan Rumah di Pesisir Kota Cirebon Terendam Banjir Rob

"Kemungkinan bisa seminggu lebih ya jalur ini kita tutup, setelah itu kalau tidak ada halangan sesuai instruksi dari Pemkab Lumajang akan kita coba buka. Karena ini akses untuk ekonomi masyarakat juga," terangnya.

Selain akses penghubung, aktivitas pertambangan juga ditutup. Masyarakat diminta tetap bersiaga dan melakukan mitigasi karena masih ada getaran seismo yang naik turun dari Gunung Semeru. (Ren/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya