Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Mudik Mulai Memakan Korban

(AD/LD/JH/DY/PO/SY/N-1)
02/7/2016 02:20
Mudik Mulai Memakan Korban
(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

HARAPAN Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menargetkan zero accident dalam arus mudik tahun ini pupus. Setidaknya, dua orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik ini. Bus Gapuraning Rahayu jurusan Jakarta-Wangon bernomor polisi AA 1527 DD yang dikemudikan Endang Iskandar, 32, terguling di Kampung Cibedug, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kanit Laka Polres Garut, Iptu Saep Balya, di Garut, Jumat (1/7), mengatakan kecelakaan tunggal itu terjadi pada pukul 02.00 WIB. Kecelakaan itu membuat seorang penumpang, Rohayati, 38, warga Kecamatan Kertasari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meninggal dunia dan 10 penumpang lain terluka. "Tergulingnya bus yang membawa pemudik diduga akibat sopir mengantuk dan tidak menguasai medan," katanya. Kecelakaan maut juga terjadi di jalur penghubung antara pantura dan jalur selatan yang melewati Kota Purwokerto, Jateng. Sebuah bus menabrak sepeda motor dari arah berlawanan di Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Banyumas.

Kepala Satlantas Polres Banyumas Iptu Rudi Joko menjelaskan bus DAMRI bernomor B 7137 TGA yang dikendarai Deni Johan hendak menyalip kendaraan di depannya. Sopir bus, lanjut dia, tidak mampu menghindari sepeda motor yang dikendarai Raswin, warga Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, dari arah berlawanan. Raswin tewas akibat terluka parah. Selain itu, sebuah mobil bak terbuka mengalami kecelakaan tunggal di Kecamatan Kesugihan. Seorang penumpang, Kamdani, 45, tewas akibat terjepit mobil.

Selain itu, petugas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto menangkap empat anak yang mengganjal rel dengan batu di sekitar Stasiun Ijo, Rowokele, Kebumen. Keempat anak itu telah diserahkan ke Polsek Rowokele. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono mengatakan empat anak pengganjal rel itu berinisial A, BS, GBP, dan MF.

"Keempat anak itu mengganjal rel dengan batu. Akibatnya pemindah jalur KA tidak dapat difungsikan. Setelah diperiksa ke lokasi wesel nomor 1811, didapati diganjal dengan batu. Petugas juga mendapatkan empat anak yang mengaku mengganjal." Sementara itu, sejumlah daerah menyiagakan puskesmas dan posko kesehatan untuk membantu pemudik yang memerlukan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya