Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEJUMLAH calon penumpang kapal Pelni di Balikpapan kecewa dengan habisnya tiket di loket pembelian, sementara banyak tiket ditawarkan para calo dengan harga selangit.
Mereka datang sili berganti di loket pembelian, pulang dengan tangan hampa karena di depan loket sudah terpasang papan pengumuman yang berbunyoi 'Tiket habis'.
Padahal, di samping loket telah berdiri beberapa calo tiket yang tanpa basa basi langsung menawarkan tiket. Mereka menjual tiket dengan harga yang sangat mahal. Misalnya, tiket tujuan Makassar dijual Rp500 ribu padahal harga resmi Rp214 ribu.
"Katanya tiketnya habis, kok banyak beredar di calo? Harganya mahal pula Rp500 ribu!" keluh Amalia, salah satu pengajar di salah satu Perguruan Tinggi di Balikpapan, Kamis (30/6).
Amalia ingin membeli tiket tujuan Makassar karena ingin mudik ke kampung halamanya di Sidrap, Sulawesi Selatan menggunakan kapal Pelni Lambelu. Sesuai jadwal, kapal itu berangkat pada Minggu (3/7) pukul 09.00 Wita.
"Anehnya semua kelas dan tujuan dijual sama calo. Mereka sudah borong duluan terus dijual kembali dengan harga mahal," ujarnya dengan nada kecewa.
Hal yang sama diungkapkan Jufriansyah, penumpang tujuan Pare Pare. Jufriansyah mengaku sudah tiga kali datang ke loket penjualan tiket namun selalu tiket habis. Padahal dua minggu lalu sudah mulai mencari tiket.
"Belum tahu, apa nanti beli di calo saja. Ke Makassar sama Pare Pare sama saja Rp500 ribu padahal kalau ke Pare Pare hanya Rp187 ribu saja," tuturnya.
Ia meminta PT Pelni lebih transparan menjual tiket dan meminta agar praktik percaloan yang kerap terjadi di Pelabuhan Semayang, ditertibkan.
Kabag Ops PT Pelni BalikpapanSudardji mengatakan tidak tahu menahu dengan kondisi itu karena pihaknya telah berusaha meminimalisir pembelian tiket dengan sistem antre. Calon penumpang harus menunjukkan data diri, membayar biaya, dan mengisi formulir.
"Kami akui tidak bisa terus mengawasi. Apabila mereka membaur dengan penumpang dan pembeli tiket. Kalau kami tahu pasti kami akan usir calo segera," tuturnya.
Ia menduga, tiket yang didapat calo berasal dari agen travel. Sebab, untuk loket tiket Pelni, diberlakukan aturan yang ketat. Sedangkan pihaknya belum bisa mengawasi ketat penjualan tiket di 24 travel di Balikpapan.
"Bila ada pegawai Pelni yang bekerja sama dengan calo, pasti langsung dipecat. Dulu ada pekerja harian lepas (PHL) yang bekerja sama dengan calo, langsung kami pecat," tuturnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved