Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Bali Punya Kawasan Konservasi Terumbu Karang Terluas di Indonesia

Selamat Saragih
19/11/2022 21:08
Bali Punya Kawasan Konservasi Terumbu Karang Terluas di Indonesia
Founder Malleum Iustitiae Institute Efatha Filomeno Borromeu Duarte bersama Jaladharma Diving Club melaksanakan program konservasi terumbu(dok.ist)

PULAU Bali sebagai destinasi wisata dunia punya daya tarik, bukan hanya keramahan warganya, tapi juga keindahan panorama alamnya. Pulau itu memiliki kawasan konservasi terumbu karang terluas di Indonesia. Hal tersebut mendorong Founder Malleum Iustitiae Institute Efatha Filomeno Borromeu Duarte bersama Jaladharma Diving Club melaksanakan program konservasi terumbu karang di Pesisir Tulamben, Kabupaten Karang Asem, Bali.

"Menurut Statistik Lingkungan Hidup 2021, luas kawasan konservasi terumbu karang di Bali mencapai luasnya 977 hektar. Keistimewaan pulau ini tentu harus kita lestarikan bersama demi menjaga ekosistem biota laut dan manfaat ekonomis bagi pariwisata Bali", kata Efatha Duarte.

Malleum Iustitiae Institute bersama Jaladharma Diving Club concern melaksanakan kegiatan konservasi terumbu karang di Tulamben selama empat hari (14-17 November 2022) sebagai bentuk kepedulian pelestarian ekosistem biota laut Pulau Bali.

"Kegiatan konservasi terumbu karang yang dilaksanakan di Tulamben merupakan bentuk konkret kepedulian kami kalangan kampus bersama Jaladharma Diving Club (JDC) menjaga dan melestarikan keindahan alam biota laut Pulau Bali," lanjut Efatha.

Efatha Duarte yang sehari-hari beraktivitas sebagai dosen Universitas Udayana menegaskan adanya penguatan pemahaman peserta melalui penyampaian materi dari para instruktur profesional.

"Melalui kegiatan selama empat hari, peserta menerima materi mengenai pengenalan terumbu karang dan konservasi terumbu karang oleh Aini dari Mero Foundation, Dio dari JDC bahkan oleh Nyoman Swastika sebagai Kepala Dusun Tulamben," kata Efatha Duarte.

Dia menambahkan, materi yang diberikan terkait pentingnya terumbu karang di bawah laut tercipta indah sehingga disukai wisatawan manca negara dan lokal.

"Kita ketahui bahwa, terumbu karang merupakan salah satu penghasil oksigen dalam lautan dan hunian bagi biota laut lainnya. Sehingga menjadi penting untuk sebaik mungkin menjaga dan melestarikannya", jelas Efatha Duarte.

Sementara, Suyanto Nawawi, ketua JDC mengungkapkan, urgensi konservasi terumbu karang menjadi penting. "Kita menitik beratkan pada usaha sebaik mungkin menjaga dan melindungi terumbu karang. Karena seperti yang kita tau bahwa terumbu karang sebagai penyumbang oksigen di bumi hingga 80 persen," ungkap Suyanto.

Suyanto mengungkapkan, kegiatan konservasi terumbu karang ini berjalan lurus dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat pasca pandemi. "Potensi mengenai terumbu karang yang tumbuh menjadi salah satu potensi penggerak ekonomi masyarakat sebagai destinasi wisata di Tulamben", lanjut Suyanto.

Kecuali itu, pihaknya mengungkapkan potensi alam bawah laut Tulamben menyisakan histori peninggalan perang dunia II dapat menarik minat wisatawan.

“Pantai Tulamben sangat luar biasa potensinya, salah satu spot diving terdapat bangkai kapal perang USS Liberty milik Amerika Serikat yang karam, ini menjadi salah satu destinasi wisata,” ungkap Suyanto.

Pada kegiatan konservasi ini, tim JDC selain memberikan materi teori juga mengajak peserta menyelam. "Tim JDC mengajak peserta untuk menyelam, selain untuk menikmati keindahan bawah laut Tulamben, juga sekaligus praktek dengan ikut menanam terumbu karang sebagai bentuk kepedulian generasi muda dalam mencintai biota laut", jelas Suyanto.

Dia menjelaskan, peserta kegiatan konservasi terumbu karang ini berasal dari berbagai kalangan. Dengan latar belakang peserta yang rata-rata merupakan mahasiswa dari berbagai daerah seperti asal NTT, Papua, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan perguruan tinggi di Bali seperti dari UNUD, Universitas Warmadewa, Undiksha, dan UHN Bali.

"Dengan ini diharapkan supaya kita semua semakin cinta terhadap alam Bali dan bisa meningkatkan rasa kebersamaan antar sesama," ungkap Suyanto. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik