Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

KUR Champions Pacu Resonansi Regenerasi Petani Sumsel

Dwi Apriani
07/11/2022 09:15
KUR Champions Pacu Resonansi Regenerasi Petani Sumsel
Petani milenial Sumsel dari alumnus SMKPPN Sembawa menjadi CPCL di bawah koordinasi SMKPPN Sembawa.(dok.ist)

DALAM upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian RI  mendorong petani milenial manfaatkan akses permodalan.

Saat ini, Kementan telah bekerjasama dengan 21 lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Tani (KUR). Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kementan menggandeng Bank Sumsel Babel (BSB) untuk mengawal proses penyaluran KUR kepada petani milenial champion.

Hal ini merupakan upaya Kementan untuk menguatkan peran petani milenial di Sumsel. Pasalnya, mereka mempunyai posisi strategis dalam menggerakkan sektor pertanian di wilayahnya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berharap dengan dukungan pemerintah dan perbankan, akan memperkuat peran petani milenial dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Mentan menyebut APBN tak cukup untuk mendanainya, maka diperlukan pendanaan lain di luar APBN agar sektor pertanian semakin melesat hebat.

“Kita harus bisa membantu petani melalui upaya selain APBN. Yang sudah kita rintis, bahkan satu tahun ini menjadi penyelamat negeri ini adalah KUR. KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR, karena adalah fasilitas negara,” ajak Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan.

Dia berharap dengan dukungan pemerintah dan perbankan akan memperkuat peran petani milenial, serta mendorong regenerasi petani milenial yang adaptif terhadap teknologi, mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian yang terstandarisasi, modern, dan marketable.

Mengingat dampaknya yang signifikan, Kementerian Pertanian merilis TaniAKUR, sebagai strategi percepatan akses Petani Milenial terhadap KUR.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menekankan perlunya petani milenial memanfaatkan fasilitas permodalan untuk menunjang dan memperbesar usahanya.

"Tujuannya, agar mereka tidak ragu lagi untuk terjun dalam samudera bisnis pertanian, melalui kemudahan KUR yang menjadi penggerak bisnis mereka," kata Dedi, yang dikutip pada Senin (7/11/2022).

Program ini disambut baik oleh petani milenial Sumsel, SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT BPPSDMP turut melaksanakan resonansi petani milenial.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan sekitar 16 petani milenial Sumsel, yang merupakan alumni SMKPPN Sembawa teridentifikasi menjadi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) di bawah koordinasi SMKPPN Sembawa.

"Mereka, petani milenial tersebut berniat mengambil KUR untuk di Kabupaten OKU Timur, Ogan Ilir dan Banyuasin untuk peningkatan usahanya," katanya.

Guna menindaklanjuti hal itu, 16 petani milenal tersebut mendapat pendampingan dari Bayu Dwi Hardianto,  Financial Advisor (FA) dari Program YESS dalam akses KUR di Bank Sumsel Babel dan BRI.

SMKPPN Sembawa menjaring alumni yang sudah memiliki usaha dan ingin menambah modal dengan mengakes KUR.

Dari data tersebut, kemudian FA mulai mengumpulkan alumni dan mensosialisasikan KUR ke alumni. Mulai dari  skema pembiayaan di perbankan, tanggungjawab yang harus dilakukan setelah mendapatkan pembiayaan.

Langkah berikutnya, follow up satu per satu alumni mulai dari kebutuhan modal usaha, usaha yang saat ini dijalankan oleh alumni, omset dari usaha tersebut.

Tidak lupa collect data pengajuan awal yaitu KTP suami dan istri berikut Kartu Keluarga (KK) yang kemudian diserahkan kepada bank yang menyalurkan KUR yakni Bank Sumsel Babel untuk dilakukan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Sambil menunggu hasil dari SLIK, FA dan Person in Charge (PIC) dr sekolah melakukan kunjungan/survey mulai dari karakter calon debitur, kebenaran usaha dan omset usaha ke calon debitur untuk dibuatkan surat rekomendasi dari sekolah, untuk dikirim ke perbankan dan akan diproses sesuai ketentuan perbankan seperti yang tertuang dalam perjanjian kerjasama antara BPPSDMP Kementan dengan lembaga keuangan terkait.
 
"Jadi sekolah tidak mengintervensi perbankan harus ACC atau menyetujui, semua diserahkan ke perbankan," kata Yudi Astoni.

Selanjutnya, pihak sekolah akan mendampingi dari sisi teknis usaha alumni yang sudah diberikan kepercayaan mendapatkan KUR dan diharapkan dari pendampingan teknis tersebut, usaha pertanian dari alumni semakin besar dan lancar, sehingga mampu menyelesaikan kewajibannya pada perbankan, tanpa terjadi wanprestasi. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya