Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi memastikan tidak ada kerusakan akibat terdampak bencana gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,7 yang terjadi sekitar pukul 10.05 WIB pada Senin (31/10).
"Dari hasil pendataan yang dilakukan petugas penanggulangan bencana hingga pukul 19.00 WIB, tidak ditemukan adanya bangunan maupun fasilitas umum dan tempat ibadah yang rusak, sama halnya kami belum menerima laporan dari masyarakat terkait adanya dampak dari gempa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani di Sukabumi, Senin.
Menurut Imran, meskipun belum ada laporan kerusakan pihaknya masih tetap menyiagakan personel, dikhawatirkan sewaktu-waktu ada laporan dari warga terkait adanya kerusakan. Selain itu pihaknya pun tetap mewaspadai terjadinya gempa susulan meskipun berharap tidak terjadi.
Baca juga: BMKG Peringatkan NTT Waspadai Gelobang 2,5 Meter
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik tapi tetap waspada karena bencana bisa datang kapan saja. Namun demikian ia mengimbau kepada warga untuk tidak mempercayai informasi yang belum tentu kebenarannya atau berita hoaks terkait gempa.
Tidak hanya gempa, warga pun harus mewaspadai terjadinya potensi bencana lainnya seperti tanah longsor, banjir, dan lainnya karena informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kota Sukabumi diprakirakan masih akan turun hujan dan angin kencang.
Kemudian, warga pun diminta proaktif dalam memberikan informasi jika terjadi bencana di daerah manapun untuk segera ditanggulangi demi
meminimalisasi dampaknya.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa 4,7 berlokasi di 7.70 Lintang Selatan (LS) - 106.88 Bujur Timur (BT) di 87 km Barat Daya Kota Sukabumi dengan kedalaman gempa 20 km. (Ant/OL-16)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Riau sejak 24 hingga 31 Agustus 2025.
SEPEKAN ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
Setelah diterpa hujan dengan cukup intens pada Senin (25/8), DKI Jakarta pada Selasa, 26 Agustus 2025, akan memiliki cuaca yang bersahabat.
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Para pengemudi kendaraan roda empat sebaiknya tetap berada di dalam mobil ketika terjadi gempa bumi dan dalam kondisi terjebak macet.
PAKAR kegempaan Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Nana Sulaksana, mengatakan Jawa Barat (Jabar) memiliki banyak sesar aktif di berbagai wilayahnya.
PEMERINTAH memperingatkan ancaman potensi gempa bumi dari Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer di bagian utara Kota Bandung.
DIREKTUR Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi di sekitar sesar aktif.
PADA Rabu (20/8) malam, wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi bermagnituo 4,9.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved