Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gempa Guncang Jayapura, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Mediaindonesia.com
29/9/2022 22:35
Gempa Guncang Jayapura, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Ilustrasi seismograf yang mencatat aktivitas gempa bumi.(Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa yang mengguncang Jayapura, Papua, pada Kamis (29/9) pukul 18.34 WIB dengan 5,2 SR, merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Hal itu dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. 

Menurutnya, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,36 lintang selatan (LS), 140,03 bujur timur (BT).

Baca juga: Gempa Bumi di Kebumen Jenis Gempa Menengah

Dalam hal ini, tepatnya berlokasi di darat 72 kilometer timur laut Kabupaten Jayapura, Papua, pada kedalaman 18 kilometer. Gempa di Jayapura berdampak dan dirasakan di daerah Sentani dan Genyem, dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

Lalu, daerah Jayapura dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.

Baca juga: BPBD: Tidak Ada Kerusakan akibat Gempa M 6,4 di Meulaboh

Berdasarkan hasil monitoring BMKG terkini, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). "Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Daryono.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Lalu, tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan," tutupnya (Ant/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya