Kopi Kabupaten Bandung Barat Tembus Pasar Amerika, Eropa, dan Timur Tengah

Depi Gunawan
23/9/2022 20:12
Kopi Kabupaten Bandung Barat Tembus Pasar Amerika, Eropa, dan Timur Tengah
Pohon kopi.(ANTARA)

KOPI asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat berhasil menembus pasar ke sejumlah negara di luar negeri. Bahkan, baru kali ini petani bisa melakukan ekspor secara mandiri tanpa melalui eksportir.

Perwakilan petani kopi Gununghalu, Rani Mayasari menyebutkan, sebanyak 9,1 ton green bean kopi dipasarkan ke negara-negara di benua Amerika, Eropa, dan Timur Tengah dengan nilai mencapai Rp1,5 miliar. "Pangsa pasarnya di antaranya Boston, Florida dan Chicago. Untuk di Eropa negara Belanda, Turki, kemudian Bahrain dan Arab Saudi," kata Rani, Jumat (23/9).

Dia mengatakan, keberhasilan ekspor biji kopi ini sebagai bukti bahwa petani di daerah pelosok mampu bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 yang menyerang tanah air selama dua tahun terakhir. Yang lebih membanggakan, lanjut dia, ini merupakan ekspor pertama yang dilakukan secara mandiri tanpa melalui jasa pihak ketiga atau eksportir.

Ia mengatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari dorongan pemerintah yang memudahkan regulasi ekspor. "Sebenarnya, kita sudah bisa menembus pasar internasional namun selalu menggandeng pihak ketiga. Bahkan permintaan dari sejumlah negara tak mampu dipenuhi seperti Malaysia dan Amerika Serikat yang meminta hingga satu kontainer," ujarnya.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengungkapkan pihaknya membantu secara administrasi agar para petani bisa langsung mengekspor hasil perkebunan secara berkelanjutan. "Saya berharap petani lainnya juga mengikuti jejak ekspor mandiri. Tentunya bisa berkelanjutan, sehingga terbuka peluang membuka lapangan kerja dan petani lebih sejahtera," tuturnya.

Hengky menambahkan, di wilayah Bandung Barat sedikitnya terdapat tiga kopi unggulan yang bisa bersaing di dunia yakni kopi Tangkuban Parahu, kopi Burangrang Selatan, dan kopi Gununghalu. "Kualitasnya bisa bersaing di dunia, tinggal kuantiti stok yang menjadi tantangan," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya