Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HUJAN deras yang menguyur beberapa wilayah di Jawa Barat, menyebabkan sebuah tebing setinggi 10 meter di Kampung Cibitung, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, longsor. Akibat cuaca ekstrem itu, beberapa lokasi juga tergenang banjir.
Peristiwa tersebut terjadi, Kamis (22/9), yang menyebabkan seorang warga meninggal tertimbun material longsor, dan seorang lainnya luka-luka.
Kapolsek Cisompet AK Hilman Nugraha mengatakan, hujan deras yang terjadi semalaman telah menyebabkan sebuah tebing di Kampung Cibitung longsor hingga menimpa bangunan rumah yang ditempati pasangan suami istri dan mengakibatkan satu orang meninggal yakni Iyom, 64.
Sedangkan suami Iyom, Pardi, 70, hanya mengalami luka-luka. Ketika dievakuasi tim gabungan dari longsoran, Pardi hanya mengalami luka pada bagian kening.
"Longsor yang terjadi karena hujan deras semalaman dan menyebabkan satu orang korban meninggal di lokasi kejadian, setelah rumah yang ditempati pasangan suami istri itu tertimbun. Tim gabungan dari polisi, TNI, BPBD, Tagana, dan warga berhasil mengevakuasi satu korban lainnya dan langsung dilarikan ke Puskesmas Cisompet," kata Hilman di Cisompet, Jumat (23/9).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, banjir dan longsor yang terjadi di wilayah selatan Garut bukan hanya disebabkan intensitas hujan tetapi kondisi hutan yang seharusnya menjadi daerah resapan air masih rusak dan belum tertangani dengan baik sampai sekarang.
Menurut Nurdin, kerusakan di kawasan hutan atau di hulu Sungai Cipalebuh memang masih menjadi persoalan.
Baca juga: Simulasi Tanggap Darurat Kembali Dihelat Semen Gresik
"Bencana yang menerjang Garut pada Kamis (22/9) malam menjadi pemicu terjadi bencana serupa pada 2020 lalu, saat banjir bandang menerjang Garut Selatan. Namun, masalah kehutanan kewenangannya ada di pemerintah provinsi dan pusat, karena di daerah selama ini tidak diperkenankan melakukan perbaikan hutan termasuk rehabilitasi lahan. Tidak bisa masuk memperbaiki, kalau masuk malah bisa bermasalah karena bukan kewenangannya," katanya.
Nurdin mengatakan, pada 2020 kejadian banjir bandang di Garut Selatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat itu, Doni Monardo, sempat melakukan pemantauan udara terkait kondisi hutan dan sempat mengisyaratkan kekecewaan. Karena kondisi hutan yang rusak namun kegiatan penanaman masih kecil.
Bencana yang terjadi saat ini pun masih berada di lokasi yang sama meski tidak lebih parah.
"Bencana yang telah terjadi karena kegiatan rehabilitasi lahan hutan belum maksimal dan belum berjalan secara fungsional. Kejadian ini karena masih rendahnya resapan air di kawasan konservasi, reboisasi dilakukan masih kurang dan gerakan (reboisasi) ada tapi belum membuahkan hasil yang diharapkan," ujarnya.
Menurut Nurdin, Pemkab Garut sejauh ini sudah meminta bantuan terutama dampak dari luapan Sungai Cipalebuh bisa diminimalisasi dan mengajukan bantuan untuk penembokan di sekitar sungai agar lebih tinggi sehingga tidak ada loncatan air ke perkampungan warga.
Ia mencatat banjir dan longsor kali ini terjadi di Kecamatan Pameungpeuk, Singajaya, dan Cisompet. Berdasarkan laporan terakhir, ada lima desa terdampak di Cisompet dengan satu rumah tertimbun longsor dan satu orang meninggal.
"Di Singajaya, jalan alternatif Girimukti penghubung Kecamatan Singajaya menuju Kecamatan Cihurip terputus sepanjang 100 meter," paparnya. (OL-16)
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved