Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

BPPTKG: Gunung Merapi Alami 94 Kali Gempa Guguran

Mediaindonesia.com
21/9/2022 23:21
BPPTKG: Gunung Merapi Alami 94 Kali Gempa Guguran
Gunung Merapi terlihat mengeluarkan asap dari desa di Sleman, Yogyakarta, pada 25 Juli 2022.(AFP/DEVI RAHMAN)

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 94 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (20/9) pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya di Yogyakarta, Rabu (21/9), mengatakan, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 38 kali gempa vulkanik dalam, empat gempa vulkanik.

"Berikutnya, dua kali gempa frekuensi rendah, 24 kali gempa fase banyak, dua kali gempa tektonik dan empat kali gempa embusan," kata dia.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dengan ketinggian sekitar 75 meter di atas puncak.

Pada periode pengamatan itu, tercatat satu kali guguran lava ke luar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.

"Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan," ujar Agus.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 20 September 2022, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,8 cm dalam tiga hari.


Baca juga: 14 Daerah di Jateng Rawan Bencana longsor


Sementara itu, kata Agus, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 9-15 September 2022, dari Stasiun kamera Tunggularum, Deles5 dan Ngepos, tidak teramati adanya pertumbuhan pada kubah lava di bagian barat daya maupun bagian tengah Merapi.

Volume kubah barat daya Merapi terhitung tetap sebesar 1.624.000 meter kubik, dan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 3 atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal 5 km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal 7 km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (sejauh 5 km).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lanjut Agus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius 3 km dari puncak gunung. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya