Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDONESIA memiliki potensi sumber energi baru dan terbarukan yang sangat besar hingga mencapai 400.000 megawatt dan bahkan lebih. Dari potensi tersebut, hampir separuhnya berasal dari energi matahari atau surya. Hanya saja sampai saat ini penggunaan tenaga surya di Indonesia masih jauh dari target dan potensi yang dimiliki, hanya 0,05% dari potensi.
Melihat kondisi ini, tim mahasiswa dari Fakultas Teknik UGM mencoba mengembangkan inovasi pemanfaatan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga melalui pembuatan genteng fotovoltaik pintar yang dinamakan smart rooftop.
Tidak sama dengan genteng biasa yang menjadi atap rumah selama ini, genteng pintar kreasi mahasiswa ini merupakan genteng yang memiliki sel surya dan berbasis IoT (Internet of Things).
"Hampir sama seperti genteng pada umumnya, tetapi dilengkapi sel surya yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dengan self-cleaning glass agar kotoran yang menempel pada permukaan mudah dibersihkan lewat ponsel," kata anggota tim mahasiswa peneliti genteng pintar Nifwan Arbi Nugroho, Jumat (26/8).
Keunggulan genteng surya ini ada pada penggunaan teknologi IoT sehingga memudahkan proses perawatan secara otomatis dari gawai. Bahkan bisa mengetahui performa genteng surya hingga keadaan lingkungan sekitar.
"Genteng pintar ini dilengkapi alat penyiram air yang terhubung dengan perangkat ponsel pintar, proses pemeliharaan dapat dilakukan secara otomatis saat tidak ada hujan," ucapnya.
Baca juga: Unika Atma Jaya Hadirkan Listrik Tenaga Surya di Sumba
Dikatakan, genteng surya ini terdapat berbagai sensor seperti sensor suhu, sensor hujan, sensor kelembaban, sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor), dan sensor daya yang membuat pengguna mengetahui kondisinya.
Anggota tim lainnya Lathief Nurmahmudi Wijaya mengatakan genteng pintar bertenaga surya ini akan terus dikembangkan agar nantinya bisa lebih banyak memiliki fitur-fitur dan dikomersilkan supaya bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas.
Seperti diketahui, selain Nifwan dan Lathief, genteng pintar bertenaga surya ini dirancang oleh anggota tim lainnya dari Fakultas Teknik UGM yakni Muhammad Rafif Taqiyuddin dan Maulana Istar dengan mendapat bimbingan dosen Fakultas Teknik UGM Ahmad Agus Setiawan. Pengerjaan inovasi genteng surya ini melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM - KC) UGM dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbud Ristek.(OL-5)
INDONESIA memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah yang sangat besar dengan potensi 400.000 Megawatt, dimana separuh diantaranya berasal dari potensi energi matahari.
Partisipasi pemilih tidak ditentukan oleh desain pemilu, tetapi oleh kekuatan hubungan antara pemilih dan para kontestan.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
UGM belum bisa menyampaikan terkait keberlanjutan program KKN di wilayah tersebut, yang terdapat 9 tim.
PIHAK Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku akan melakukan evaluasi tentang sistem pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
RATUSAN mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan salat gaib untuk dua rekannya yang tewas dalam kecelakaan kapal di Maluku Tenggara.
Universitas Gadjah Mada menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya dua mahasiswa UGM saat KKN di Maluku Tenggara Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved