Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu, Sulawesi Tengah, melaporkan hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di provinsi itu hingga 10 hari ke depan. Masyarakat diimbau antisipasi banjir dan tanah longsor.
Kepala BMKG Palu, Nur Alim, mengatakan, hujan intensitas tinggi yang akan terjadi di sejumlah wilayah di Sulteng bisa menimbulkan banjir dan tanah longsor.
"Oleh karena itu kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan. Terlebih yang berada di wilayah-wilayah rawan banjir dan tanah longsor," terangnya di Palu, Selasa (9/8).
Baca juga: Kota Palu Gaungkan Nilai-Nilai Pancasila Lewat Festival Kebangsaan
Menurut Alim, berdasarkan prakiraan cuaca peringatan waspada sudah disampaikan kepada 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng. Namun peringanan kewaspadaan tinggi berada di Kabupaten Banggai dan Morowali.
"Karena di dua wilayah itu berpotensi tinggi terjadi hujan lebat," ungkapnya.
Alim menambahkan, selain mengimbau masyarakat harus waspada. Pemerintah di Sulteng juga harus melakukan antisipasi sebelum bencana alam terjadi.
Pasalnya, masih berdasarkan prakiraan BMKG, wilayah Sulteng dua bulan ke depan atau pada Agustus-September masih dilanda hujan, dan diprediksi tahun ini tidak ada musim kemarau.
"Antisipasi diawal diperlukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya saat bencana terjadi ada korban jiwa," tandasnya. (OL-16)
Saat hujan, rasanya paling pas menikmati hidangan yang hangat dan berkuah. Di Jakarta, ada banyak pilihan kuliner yang cocok disantap saat cuaca dingin.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Kecamatan Ciwidey, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cicalengka terendam banjir pada Kamis (30/11) malam.
HUJAN deras yang terjadi pada Kamis, (11/1) menyebabkan tebing setinggi 20 meter di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya longsor.
HUJAN deras yang terjadi sejak Kamis, (11/1) siang membuat sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung Jawa Barat (Jabar), kembali terendam banjir.
Masyarakat yang akan berlibur ke Lembang diimbau untuk menghindari titik rawan longsor. Salah satunya di Jalan Kolonel Masturi, tepatnya dekat lokasi wisata Curug Pelangi.
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved