Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

ASN Jateng Harus Melek Digital Untuk Maksimalkan Pelayanan Publik

Akhmad Safuan
03/8/2022 21:20
ASN Jateng Harus Melek Digital Untuk Maksimalkan Pelayanan Publik
Pelatihan digitalisasi untuk ASN di Jawa Tengah(Dok )

PEMERINTAH terus mendorong literasi digital di sektor pemerintahan untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN) dengan melibatkan  Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri di Jawa Tengah. Targetnya ada 24 ribu ASN dilibatkan dalam kegiatan literasi digital sektor pemerintahan.

Peningkatan pemahaman literasi digital ASN merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.
Kapasitas masyarakat Indonesia perihal literasi digital memiliki skor 3.49 dari 5.00, yang berada dalam kategori "sedang". Hal ini berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021. Kegiatan literasi digital di sektor pemerintahan merupakan salah satu inisiasi Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.

"Jangan sampai ada lagi ASN gaptek (gagap teknologi) dalam pelayanan publik yang saat ini serba digital. Jadi ASN tidak boleh ketinggalan
literasi digital dan digitalisasi. Jangan sampai kita sebagai ASN tidak bisa memahami, tidak bisa merespons, tidak bisa masuk di era-era digitalisasi agar kita tidak ketinggalan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di Semarang, kemarin.

Pada kesempatan sama Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam sambutannya turut menyampaikan bahwa kolaborasi antara BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo untuk meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital.

baca juga: Borong Indonesia Perkuat Literasi Digital UMKM di Semarang

Menurutnya kegiatan ini sangat penting untuk melengkapi ASN di Jawa Tengah dengan pengetahuan literasi digital dalam menggunakan teknologi digital dan diadopsi dalam pelayan publik.

"Ada 4 pilar, technical aspek, ada kecakapan digital dan keamanan digital, lalu ada 2 non technical. Etika berdigital dan budaya berdigital, karena masyarakat masih suka lupa bahwa dunia digital itu sama saja dengan dunia nyata. Ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang kuat bahwa teknologi digital tidak bisa lepas dari kita sebagai ASN," kata Bonifasius Wahyu Pudjianto.

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kemendagri, Dian Andi Permana, mengajak ASN untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya serta terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan, khususnya di era digital ini.

"Sesuai dengan core value ASN, yaitu BerAKHLAK, merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, di mana core value kompeten dan adaptif, memiliki makna bahwa ASN terus belajar dan mengembangkan kapabilitasnya,” ujar Dian. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya