Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu demi mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025, di antaranya melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah. Pada Kamis (28/7) lalu, Holding Perkebunan Nusantara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang melakukan tanam tebu perdana pada areal seluas 10 hektar di Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Tanam perdana tersebut dihadiri oleh Seger Budiarjo, Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Mukti Agung Wibowo, Bupati Kabupaten Pemalang.
Kabupaten Pemalang dipersiapkan sebagai lokasi project pengembangan areal tebu karena dari data yang dihimpun, Kabupaten ini memiliki potensi area lahan bengkok seluas 989.635 Ha yang terdiri dari sawah dan tegalan yang dapat ditanami tebu. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya yaitu PT Perkebunan Nusantara IX, dalam kerja sama ini nantinya akan bertindak sebagai pengelola lahan tebu.
Pada pidatonya, Seger Budiarjo mengatakan, “Kunci untuk mewujudkan kemandirian gula nasional haya dapat direalisasikan dengan menjadikan petani tebu sebagai komponen utama industri gula di Tanah Air. Dukungan kepada petani tebu mejadi penting untuk perlu terus dilakukan secara massive melalui bantuan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas yang akan berdampak langsung pada peningkatakan kesejahteraan petani tebu. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami”.
Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Pemalang, optimis kegiatan kerjasama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat. “Saya meyakini komoditi tebu mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan komoditi lainnya, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk peningkatan kesejahteraan petani. Selain itu, dengan bertani tebu, kita berperan dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu mewujudkan swasembada gula. Melalui sinergisitas ini, mari bersama kita kembalikan kejayaan industri gula di Pulau Jawa,” ujar Mukti.
Penanaman tebu perdana di Desa Banglarangan, Kabupaten Pemalang ini selaras dengan Program Makmur, yaitu program yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sedang dijalankan oleh PTPN Group, dimana PTPN menyediakan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.
“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” kata Seger Budiarjo.
Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker). PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi penyedia pupuk, sarana dan prasarana pertanian, pendampingan serta aplikasi teknologi pertanian. Sedangkan perbankan BUMN (Himbara) akan dilibatkan dalam pemberian kredit. PTPN Group optimis, kolaborasi dengan BUMN lain salah satunya melalui Program Makmur ini mampu meningkatkan produktivitas tebu dan mendorong ketersediaan gula dalam negeri.(RO/M-4)
Mentrans Iftitah menyatakan bahwa kawasan Melolo menjadi bukti bahwa tanah kering dan tandus justru bisa memberikan peluang besar.
PULUHAN ribu ton gula milik Petani di Jawa Timur (Jatim) tidak terserap pasar. Mereka mengancam akan mogok massal jika tidak ada solusi dari pemerintah agar gula milik petani segera terserap.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Jika pembangunan industri gula nasional tidak terintegrasi dengan perkebunan rakyat, swasembada gula hanya akan menjadi angan-angan.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved