Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Bidang Agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung Ustaz Suparman Abdul Karim mengatakan narasi kebencian dapat menimbulkan perpecahan bangsa.
Menurut dia, fenomena elite politik dan tokoh nasional yang justru terjerat pada kasus penyebaran narasi ujaran kebencian sangat disayangkan karena dapat berujung pada perpecahan di masyarakat.
"Ketika mereka memperjuangkan aspirasinya, keinginan, dan tujuan sesuai dengan aturan yang ada; maka itu di jalur yang benar. Tetapi ketika hal itu diperjuangkan dengan cara yang salah, menebar kebencian, maka ia tidak akan pernah mendapat kemenangan melainkan kehinaan," kata Suparman seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (28/7).
Ujaran kebencian merupakan ekspresi dari kebencian itu sendiri, kata dia, termasuk penyakit hati yang sangat merusak pribadi. Jika terus dibiarkan, ujaran kebencian justru akan menjadi persoalan ketika diekspresikan secara liar, khususnya di media sosial.
"Ketika itu diekspresikan secara liar, di media sosial, dan direspons orang banyak, maka akan memengaruhi banyak orang. Yang pro akan terus menyebarkan kebencian, yang kontra akan memunculkan reaksi negatif terhadap kebencian yang disebarkan," jelasnya.
Dalam perspektif agama, katanya, membicarakan keburukan orang lain dosanya lebih kejam dari berzina. Sedangkan, ketika yang dibicarakan atau disampaikan tidak sesuai fakta, maka fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, sehingga dibutuhkan suatu gerakan hijrah dari narasi ujaran kebencian dan pemecah belah.
Baca juga: Sambut Hari Jadi Klaten, Bupati Ziarah ke Makam Bupati Terdahulu
"Jadi kita harus berhenti dan mulai berhijrah. Karena sekali lagi, tidak akan mendapat kemenangan dan keberhasilan, kalau kita keluar daripada jalur yang ada (membuat ujaran kebencian)," kata Suparman.
Oleh karena itu, menurutnya, gerakan hijrah dari narasi ujaran kebencian yang memecah belah sudah harus segera dimulai. Mulai dari diri sendiri, tokoh publik, artis, tokoh agama, guru, hingga para mubalig harus dapat memberikan contoh terbaik dengan tidak saling menjatuhkan, melainkan saling mendukung.
"Semua orang harus mulai, mulai diri sendiri, terutama public figure, artis, tokoh agama, guru, mubaligh, harus mulai itu semua. Jadi. hijrah dari narasi ujaran kebencian. Jadi, artinya ada kompetisi yang sehat, saling menasehati satu sama lain, bukan saling menjatuhkan satu sama lain," ujarnya.
Sebagai seorang tokoh publik, katanya, para pemimpin bangsa seharusnya sudah harus bisa menjadi teladan yang baik yang mampu memberikan contoh teladan dan mengayomi masyarakat.
Suparman berharap peran para tokoh agama dapat lebih ditonjolkan dan tegas dalam hal mengarahkan umat ke jalan yang benar, bukan justru menjadi provokator yang justru menjerumuskan umat kepada hal yang negatif. (Ant/OL-16)
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin membuka forum dengan menegaskan komitmen pemerintah untuk mentransformasi sistem kesehatan nasional.
Forum ini diharapkan menjadi sebuah ruang kolaborasi untuk berdialog terkait dengan keberlangsungan startup, etika dalam penggunaan teknologi AI, dan inefisiensi di berbagai sektor.
Lembaga riset yang ada saat ini (BRIN) cenderung mengambil positioning sebagai lembaga riset akademik (orientasi keilmuan), lebih beririsan banyak dengan perguruan tinggi.
menguatnya daya saing perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pemerintahan, industri dan jasa menimbulkan tantangan pengelolaan perkotaan yang semakin hari semakin kompleks.
Sejumlah pemimpin dunia dari berbagai sektor akan menghadiri Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 yang berlangsung di JCC, Jakarta, pada 5-6 September 2024.
Kedua forum internasional tersebut merupakan komitmen Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di negara-negara Afrika.
Selama dua hari pelaksanaan, Festival Pesenggiri menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional yang dikemas dalam format berbeda, dan mengundang banyak pengunjung ke lokasi acara.
Kasus curanmor yang ditangani Polres Tanggamus pada Mei 2025, secara tidak terbuka membuka tabir jaringan besar industri rumahan senpi rakitan dan jual beli amunisi ilegal.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
Tercatat lebih dari 4.000 peserta dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, TNI/Polri, hingga para penyandang disabilitas turut ambil bagian dalam Bhayangkara Run 2025.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved