Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemerintah Diminta Turun Tangan Atasi Kelangkaan BBM di Kaltim

Mediaindonesia.com
26/7/2022 10:09
Pemerintah Diminta Turun Tangan Atasi Kelangkaan BBM di Kaltim
Ketua Pengurus Kordinator Cabang atau PKC PMII Zainuddin(MI/HO)

KELANGKAAN Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kian menjadi-jadi. Antrian panjang sering terjadi di setiap SPBU yang menampung bio solar. Bahkan, akhir-akhir ini, Pertalite pun ikut langka di Kaltim. 

Ketua Pengurus Kordinator Cabang atau PKC PMII Zainuddin mengatakan pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat tidak benar-benar siap dalam menyambut perpindahan ibu kota, melihat provinsi yang menjadi salah satu penyuplai kekayaan sumber daya alam dalam bidang minyak dan gas malah mengalami kelangkaan di wilayah sendiri.

“Saya rasa, pemerintah provinsi dan pusat tidak siap dalam menyambut hajat besar, yaitu perpindahan Ibu Kota Negara Nusantara. Bagaimana ini bisa terjadi, provinsi yang notabenenya amat kaya dengan sumber daya alam, khususnya di bidang minyak dan gas alam, bisa mengalami kelangkaan," tuturnya kepada awak media, Selasa (26/7).

Baca juga: Pendaftar Program Subsidi Tepat Sasaran Tembus 220 Ribu Kendaraan

Pemerintah seakan tutup mata dan telinga melihat hal yang sangat krusial terjadi di masyarakat kelas bawah, misalnya di Balikpapan yang hanya terdapat 4 SPBU dengan salah satu SPBU juga tidak efektif.

"Saya berharap terkait kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah Kaltim ini bisa dapat di tuntaskan dalam waktu dekat. Jika pemerintah Provinsi Kaltim dalam seminggu ke depan tidak memberikan kejelasan, saya akan melakukan konsolidasi besar-besaran bersama elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh khususnya supir Se Kaltim," katanya.

Ia mengatakan, ini adalah permasalahan yang amat serius, maka pemerintah daerah hingga pusat harus serius menanganinya. 

"Mereka harus membuka mata bagaimana kesedihan masyarakat kaltim saat berburu solar, kami sering sekali mendapatkan keluhan dari keluarga supir-supir yang mengantri hingga 2-3 malam, bahkan ada beberapa juga istrinya ikut mengantri solar berhari-hari di SPBU," ucapnya.

"Permasalahan antrian ini telah terjadi bertahun-tahun, Isran Noor sebagai Gubernur, tidak boleh menutup mata dalam permasalahan ini, bagaimanapun supir adalah warga kaltim yang harus mereka perhatikan, kesejahteraan masyarakat kaltim harus jadi titik point utama, untuk apa  SDA berlimpah dibumi etam, namun warganya masih sangat sengsara dalam mencari BBM," tambahnya.

Lucunya, kata ia, pada April 2022 Mentri ESDM pernah sidak di Kaltim, bahkan di media nasional tampak terbaca tidak ada antrian panjang di SPBU.

"Inikan sama saja pembodohan dalam ruang publik, dimediasi dilaporkan seolah-olah tak terjadi kekacauan, namun realitas di lapangan supir-supir menjerit saat mencari bio solar di tiap SPBU," katanya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya