KOMISI Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,
menyelenggarakan pelatihan terapi dan sosialisasi HIV/AIDS bagi pelaku
usaha pijat di Klaten.
Sementara, pelaku pijat merupakan salah satu kelompok kunci
penanggulangan HIV/AIDS. Karena itu, pelatihan terapi dan sosialisasi HIV/AIDS penting bagi pelaku pijat.
Sekretaris KPA Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan kegiatan pelatihan
terapi dan sosialisasi HIV/ AIDS telah dilaksanakan pekan lalu dengan
diikuti 57 orang.
"Selain sosialisasi HIV/AIDS, pelaku pijat juga diberikan keterampilan
teknik memijat oleh Sumarsono, terapis RS Cakra Husada Klaten," jelasnya, Senin (25/7).
Berdasarkan pantauan di panti pijat Jalan Raya Jogja-Solo, petugas
menemukan dua kasus HIV/AIDS. Sementara periode Januari-Juni 2022 sudah
ada 45 kasus.
Berdasarkan laporan Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) kasus HIV/AIDS di
Kabupaten Klaten terus naik. Sejak 2016, temuan HIV/AIDS di atas 100
kasus.
"Tertinggi 2017 dengan 138 kasus. Kemudian, turun menjadi 103 kasus pada 2021. Padahal, saat pendataan pada 2007 hanya ditemukan 6 kasus di
Klaten," ungkapnya.
Terkait pelatihan terapi, Sumarsono, mengatakan bahwa terapi merupakan
salah satu pelayanan medis. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No 6/2015.
"Fungsi pijat tidak saja melancarkan peredaran darah, tapi juga menjadi
sarana relaksasi. Karena itu, pelaku pijat penting mengetahui teknik memijat yang benar," tegasnya. (N-2)