Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERGURUAN Thawalib Padang Panjang mendapat kehormatan sebagai tempat peluncuran buku Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II. Dipilihnya lembaga pendidikan agama modern tertua di Sumatera Barat itu sejatinya bukan kebetulan. Karena sosok ulama yang juga cendekiawan dan penulis buku dengan beragam tema itu punya kaitan sangat erat dengan sekolah yang telah melahirkan ribuan murid itu.
Universitas Buya Hamka (Uhamka) Jakarta yang menjadi penerbit buku tersebut sengaja memilih sekolah tersebut sebagai lokasi peluncuran resmi tak lain karena Buya Hamka sendiri adalah alumni sekolah tersebut. Tempat ia pernah menempuh pendidikan di lembaga yang juga pernah dipimpin oleh Haji Rasul, alias Haji Abdul Karim Amrullah yang tak lain adalah orang tuanya.
Baca juga: Tahun ini Museum Buya Hamka Direnovasi
Seremoni peluncuran ensiklopedia itu berlangsung pada Rabu (13/7) dengan acara penanda-tanganan buku oleh Rektor Uhamka Prof.Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum, Ketua Pembina Yayasan Thawalib Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si, Ketua Umum Yayasan Thawalib Dr. Abrar, M.Ag, Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S.Sos, MAP, Wakil Rektor IV Uhamka Dr. H. Bunyamin, M.Pd, Wakil Rektor III Uhamka Dr. Lelly Qodariah, M.Pd dan Wakil Direktur Pusat Studi Buya Hamka (PSBH) Dr. Budi Johan, MAP.
Dikatakan Wakil Direktur PSBH Dr Budi Johan, pemilihan Perguruan Thawalib sebagai lokasi peluncuran ensiklopedia ini telah muncul sejak lama, karena setelah membaca dan memperhatikan isi karya serta perjalanan buya Hamka menempuh pendidikan saat belia saat di sekolah yang dipimpin orang tuanya Haji Abdul Karim Amrullah. “Karena akar sejarah Perguruan Thawalib ini ikut mewarnai Buya Hamka ketika bersekolah dulu menjadi alasan kuat kenapa peluncuran buku tersebut dilakukan di Perguruan Thawalib,” ujarnya.
Menurut Rektor Uhamka Prof.Dr. Gunawan Suryoputri M.Hum, jika membaca sejarah dimana pada 1917 Syekh Abdul Karim Amrullah bertemu dan berdiskusi dengan Kiyai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah mengenai pembaharuan pendidikan Islam, dan Buya Hamka sendiri bersekolah di Perguruan Thawalib, maka peluncuran buku di Perguruan Thawalib yang kini berusia 111 tahun memiliki akar sejarah yang kuat. “Alhamdulillah peluncuran buku ensiklopedia Buya Hamka dilaksanakan di Perguruan Thawalib yang dihadiri oleh seluruh civitas Perguruan Thawalib,” katanya.
Adapun Ketua Pembina Yayasan Thawalib Drs. H. Guspardi Gaus mengaku bangga dengan adanya peluncuran buku ini dilangsungkan di sekolah ini. “Jelas peluncuran tersebut sangat tepat. Sebab, berbagai kalangan yang ingin mengetahui sekolah Buya Hamka banyak berkunjung ke Thawalib,” jelasnya.
Guspardi mencontohkan bagaiamana mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim secara spontanitas dan tanpa protokol berkunjung ke Perguruan Thawalib untuk melihat langsung sekolah Buya Hamka. “Beberapa waktu lalu ketika Anwar Ibrahim ada acara di Padang, tiba tiba secara spontanitas tanpa protokol datang ke Perguruan Thawalib dengan alasan ingin melihat langsung sekolah Buya Hamka,” ucapnya.
Peluncuran ensiklopedia ini sendiri juga menghadirkan Prof.Dr. M. Amin Abdullah, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta yang mengupas secara lengkap apa siapa dan bagaimana sosok buya Hamka dari sejumlah dimensi dan displin ilmu. Amin Hadir melengkapi dua nara sumber lain yang menjadi pembahas buku tersebut yakni Rifma Ghulam Dzaljad, S.Ag, M.Si dari PSBH Uhamka Jakarta dan Dr. Pramono, dosen Unand Padang.
Amin Abdullah menjelaskan secara gamblang bagaimana bangunan akar sejarah Perguruan Thawalib sebagai tonggak sejarah dalam pembaharuan pendidikan islam, bagaimana sosok dan pemikiran Buya Hamka dalam berbagai aspek.
Buya Hamka sekolah di Perguruan Thawalib yang dulunya bernama Sumatera Thawalib pada usia 10 tahun. Ia bersekolah di tempat ayahnya Syekh Abdul Karim Amrullah atau dikenal sebutan Inyik Rasul memimpin sekolah tersebut. Pada masa Inyik Rasul tersebyt dilakukan pembaharuan pendidikan Islam di Thawalib dari sistim halaqah kepada sistim klasikal. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved