Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tahlilan dan Baca Puisi Seniman Tegalan Untuk Eril Mumtadz

Supardji Rasban
15/6/2022 21:30
Tahlilan dan Baca Puisi Seniman Tegalan Untuk Eril Mumtadz
Suasana tahlilan dan baca puisi seniman Tegal untuk Eril(MI/SUPARDJI RASBAN)


KEMATIAN Emmeril Khan Mumtadz yang akrab disapa Eril, putra Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil, masih terus mengundang simpati banyak kalangan di daerah. Termasuk seniman di Tegal, Jawa Tengah.

Sebagai ungkapan simpati sekaligus penghormatan bagi almarhum, seniman di Tegal menggelar tahlil dan pembacaan puisi.

Acara digelar di rumah dinas Wakil Wali Kota H Jumadi, yang dihadiri puluhan senimam serta sejumlah tokoh masayarakat Tegal, Selasa (14/6) malam.

Acara dimulai dengan tahlilan, disusul pembacaan puisi oleh sejumlah
seniman Tegal itu. Umumnya, isi dari puisi yang dibacakan, memuji perilaku Eril semasa hidupnya.
     
Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik, misalnya, dalam puisinya yang
berbahasa tegalan, memuji Eril yang meski putra seorang gubernur tapi
santun terhadap para sekuriti yang bertugas di kantor Gubernuran Jawa
Barat. Ia kerap memberikan hadiah.

Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi menuturkan, tahlilan dan pembacaan
puisi untuk mengekspresikan rasa sayang kepada Almarhum Emmeril Khan Mumtadz alias Eril. "Kami tahlil dan berdoa yang dilanjutkan dengan pembacaan puisi untuk
mengungkapkan rasa dari dalam hati tentang arti dari kehilangan dengan
memakai cara bahasa tegalan."

Jumadi mengaku, secara personal memang belum pernah bertemu dan tidak
begitu dekat dengan Almarhum Eril. Namun ayah Almarhum, Ridwan Kamil,
merupakan salah seorang yang sudah dia anggap sebagai sahabat atau saudaranya.

"Kalau sama pak Gubernur Jabar saya memang kenal dan sering
komunikasi. Bahkan saya sudah anggap sebagai sahabat ataupun saudara,"
ungkap Jumadi.

Atmo Tan Sidik menyebut, jika dalam menyampaikan pesan untuk perubahan
karakter bisa melalui kegiatan kematian, seperti yang dilakukan para
seniman dan budayawan Kota Tegal dengan menggelar tahlilan dan pembacaan puisi.

Menurut dia, media telah bersaksi bahwa putra Ridwan Kamil
yakni Eril itu tidak takabur, ada kesan rendah hati, dan selalu berkomunikasi baik dengan sekuriti di lingkungan rumah dinas.

"Alhamdulilah Pak Ridwan Kamil sudah berpesan agar karya seniman Tegal
dijadikan buku. Beliau juga mengundang kami untuk bersilaturakhim ke
Bandung," ucap Atmo Tan Sidik.

Hal senada disampaikan mantan Wakil Wali Kota Tegal, Maufur, yang juga
ikut membacakan puisi. "Kematian Almarhum Eril telah membuka mata tentang bagaimana perilaku seseorang ketika masa hidupnya," ujar Maufur. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya