Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Makassar, Sulawesi Selatan mencatat, saat ini baru sekitar 184.341 atau 43,02% anak yang memiliki Kartu Identitas Anak (KIA) dari 423.533 anak berusia 0-17 tahun yang ada di Makassar.
Sehingga Muhammad Hatim selaku Kepala Dinas Dukcapil Kota Makassar menegaskan jika jumlah kepemilikan KIA masih perlu ditingkatkan. Karena kartu tersebut dapat menjamin pemenuhan hak-hak anak.
Baca juga: Sejumlah Kecamatan di Pesisir Selatan Terdampak Banjir
"Salah satu manfaat KIA yaitu bisa digunakan untuk membuka rekening dan asuransi BPJS Kesehatan anak. Manfaat ini, kata dia, sejalan dengan program Jagai Anak ta dengan melengkapi dokumen anak," ungkap Hatim.
Menurutnya, penyebab belum maksimalnya penerbitan KIA lantaran masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya KIA. Namun dia mengakui bahwa sosialisasi KIA ini memang masih belum optimal.
"Karena masyarakat kita pada saat ini mindset-nya itu masih tergantung bahwa seberapa butuh kartu itu. Kalau tidak butuh, tidak diurus. Jangankan KIA, KTP saja kalau tidak mau pakai tidak diurus. Nanti mau dipakai baru diurus," jelas Hatim.
Untuk meningkatkan cakupan KIA ini lebih luas di Kota Makassar, Disdukcapil menyandingkan KIA dengan program-program lain. Salah satunya, Disdukcapil akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.
"Bisa nanti dikembangkan melalui Dinas Pendidikan untuk dijadikan sebagai persyaratan memasuki sekolah," seru Hatim.
Selain itu, Disdukcapil juga program Kucatatki di Puskesmas dan akan diterapkan juga di rumah sakit. Ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit ataupun Puskesmas tinggal membawa buku nikah dan kartu keluarga.
"Apabila dia sudah keluar dari rumah sakit, dia akan mengantongi dua dokumen si bayi yaitu KK (kartu keluarga) baru dengan akta kelahirannya. Ke depannya akan kami kembangkan dengan kartu KIA," pungkas Hatim. (OL-6)
KOTA Makassar, Sulawesi Selatan, akan menjadi tuan rumah ajang Sulawesi Bike Week Tahun 2025 yang dipusatkan di Anjungan Pantai Losari, Makassar, pada September 2025 mendatang.
SETELAH menjalani puncak haji di Arafah, sebagian jemaah haji Kloter 6 Embarkasi Ujung Pandang (UPG) Makassar, merayakan momen bersejarah dengan menggelar tradisi unik Mappatoppo.
Tapi karena kejadian itu, salat Jumat sempat terhenti. Ustaz Yahya langsung dievakuasi ke Klinik Bahagia Minasa Upa, yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari masjid.
Hewan kurban yang dikelola berjumlah 98 ekor sapi dan 10 ekor kambing, dengan total 7,9 ton daging yang akan dibagikan pada masyarakat.
USTAZ Yahya Waloni wafat hari ini, Jumat (6/6), pada saat menjadi khatib di Masjid Darul Falah Blok M, Minasa Upa, Makassar Sulawesi Selatan.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved