Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Cabai Masih Tinggi Menyusul Harga Telur Menggila di Pantura

Akhmad Safuan
10/6/2022 17:40
Harga Cabai Masih Tinggi Menyusul Harga Telur Menggila di Pantura
Harga cabai belum turun, kini masyarakat bingung harga telur ayam ras ikut naik mencapai Rp30 ribu/kg yang sepekan lalu masih Rp23 ribu/kg.(MI/Jamaah)

SETELAH harga cabai dan bawang merah melonjak, kini harga telur ayam ras juga ikutan naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000 per kilogram, diperkirakan kenaikan terjadi hingga Idul Adha mendatang mengakibatkan para UKM menjerit.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (10/6) harga beberapa kebutuhan pokok (sembako) di beberapa pasar tradisional di daerah di pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal dan Semarang masih bertahan tinggi, penaikan kembali terjadi untuk telur ayam ras yang kini mencapai Rp30.000 per kilogram.

Harga cabai masih bertahan tinggi terutama rawit merah Rp100.000 per kilogram disusul cabai rawit putih Rp83.150 naik dari sebelumnya Rp71.000 per kilogram, cabai merah besar naik dari Rp71.250 menjadi Rp75.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari Rp 71.000 naik menjadi Rp76.250 per kilogram dan cabai merah Rp66.250 per kilogram.

Selain kenaikan masih terjadi untuk cabai-cabaian, harga bawang merah juga masih bertahan tinggi Rp61.250 per kilogram setelah alami kenaikan sebelumnya dari Rp51.250 per kilogram, demikian bawang putih bertahan di harga Rp36.500 per kilogram.

"Kenaikan harga cabai nasih terus terjadi, setelah cabai rawit merah kini cabai jenis lain juga terkatrol naik," ujar Sunarti,52, pedagang bumbu dapur di Pasar Wiradesa, Pekalongan.

Pedagang sembako di Pasar Batang, Mustofa,61, mengatakan tidak hanya cabai dan bawang merah yang naik, harga telur ayam ras juga ikutan naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000 per kilogram, hal ini karena selain agak berkurangnya stok juga kebutuhan warga meningkat.

Kenaikan beberapa jenis barang kebutuhan pokok ini, ujar Khsyanah, 50, pedagang di Pasar Johar Semarang diperkirakan akan bertahan hingga Idul Adha mendatang, karena selain stok barang terutama hasil pertanian menurun juga kebutuhan warga meningkat.

Naiknya harga telur dan sebagian bumbu, mengakibatkan pelaku usaha kecil menengah (UKM) menjerit, karena cukup sulit menaikkan harga produksi sementara harga bahan dasar terus naik. "Harga telur naik, padahal untuk menaikkan harga produksi roti juga sulit," ungkap Ida,55, perajin roti di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Ungkapan senada juga disampaikan Yohana,50, perajin roti dan makanan keringan di Banyumanik, Kota Semarang karena tingginya harga bahan dasar terutama telur cukup membuat kewalahan. "Jika dikurangi akan merubah rasa dan terpaksa beli telur rusak kulitnya yang harganya lebih murah,"
imbuhnya. (OL-13)

Baca Juga: Harga Cabai Rawit masih Bertahan Rp140 Ribu per Kilogram



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya