Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara telah melepasliarkan dua Harimau Sumatera bernama penanda Surya Manggala dan Citra Kartini di Taman Nasional Kerinci Seblat di Provinsi Jambi pada Selasa dan Rabu 7-8 Juni 2022.
Dalam melaksanakan pelepasliaran tersebut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) tidak sendirian. Mereka dibantu sejumlah pihak, di antaranya Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM), Yayasan Sintas Indonesia serta Leuser Conservation Partnership (LCP).
Kemudian Forum Harimau Kita, PT Agincourt Resources, TFCA Sumatera serta GEF-UNDP. Khusus PT Agincourt Resources (PTAR), mereka membantu dengan menyediakan helikopter yang membawa kedua harimau ke lokasi pelepasliaran di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam proses pelepasliaran Surya dan Citra, Agincourt mengetahui apa yang melatarbelakangi dipilihnya TNKS sebagai lokasi pelepasliaran kedua harimau tersebut.
Untuk diketahui, sebelum Surya dan Citra, terakhir kali BBKSDA Sumut melepasliarkan Harimau Sumatera adalah pada November 2020. Namun bukan ke TNKS, ketika itu harimau bernama penanda Sri Nabila tersebut dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio mengungkapkan, TNKS dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Surya dan Citra karena kawasan itu diyakini dapat menyediakan pakan yang cukup bagi Harimau Sumatra. "TNKS juga dinilai sebagai habitat yang ideal bagi Harimau Sumatera," ujarnya, Rabu (8/6).
Zona inti dari kawasan TNKS pun secara geografis berada cukup jauh dari wilayah pemukiman warga. Dari aspek lingkungan yang lain, TNKS juga dinilai sebagai kawasan yang tepat.
Taman nasional terbesar di Pulau Sumatra itu memiliki rangkaian tidak terputus dari ekosistem lingkungan yang terdiri dari hutan dataran rendah, pegunungan dan hutan pinus tropis alami. Taman nasional seluas 13.750 km² itu juga memiliki rangkaian yang tidak terputus dari kawasan hutan rawa gambut, rawa air tawar dan danau.
Saat ini, TNKS menjadi habitat lebih dari 371 jenis burung, 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, enam jenis amfibi dan 10 jenis reptilia. Namun yang menjadi fokus pengelolaan taman nasional itu adalah Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.
Kawasan TNKS beririsan wilayah dengan 14 kabupaten dan dua kota yang berada di empat provinsi. Yakni Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan. (YP/OL-10)
Pelepasliaran juga dapat menambah populasi orangutan di habitat alaminya.
Orangutan jantan Aben, Muaro, Onyo, Batis, dan Lambai juga memiliki riwayat penyelamatan yang hampir sama ketika diselamatkan
Siti juga menekankan bahwa semua burung yang dilepasliarkan telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat dan menjalani proses habituasi di kawasan Kebun Raya Indrokilo.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur bersama Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur melepasliarkan 275 ekor burung Madu pengantin.
Ketua Pengurus Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite mengatakan 300 lebih orang utan yang saat ini sedang Dalam masa perawatan menunggu pelepasliaran.
Lokasi pelepasliaran merupakan kawasan Hutan Lindung yang berada di bawah pengelolaan KPH III Langsa.
Sepasang anak harimau sumatra dari pasangan indukan harimau Gadis dan Monang ini lahir pada 26 Januari 2025 di Sanctuary Harimau Sumatra Barumun, Padang Lawas, Sumatra Utara.
HARIMAU Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) dipastikan sedang berkeliaran di PT Wilmar persisnya kawasan Pabrik Goni Km 110 Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau.
SEORANG pekerja perkebunan di Pelalawan, Riau, tewas diterkam seekor harimau sumatra, Kamis, (13/3). Kejadian itu menambah daftar panjang konflik manusia dengan Harimau Sumatra.
Konflik satwa Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) dengan manusia di Kabupaten Pelalalawan, Riau, menyebabkan seorang pekerja kehutanan tewas diterkam.
INVESTIGASI Polsek Rokan IV Koto, Koramil Rokan IV Koto, dan Yayasan Arsari, menghasilkan terungkapnya enam orang tersangka kasus kematian harimau sumatra akibat jerat di Riau.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved