DIREKTORAT Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologi tenggelamnya Kapal Motor Nelayan (KMN) Ladang Pertiwi 02 di perairan selat Makassar Sulawesi pada Kamis, (26/5).
Kepala Bidang Keselamatan Kantor Kesyahbandaran Utama (KSU) Makassar Capt Yohanis K Tedang menuturkan, KM itu membawa penumpang kemudian tenggelam karena dihantam ombak besar yang mengakibatkan kapal mengalami kematian mesin.
Baca juga:
"Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar menuju Pulau Pamantauan di Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan," ungkapnya dalam keterangan pers, Minggu (29/5).
Pada Sabtu (28/5), petugas jaga setempat menerima informasi adanya kecelakaan dari pemilik kapal. Karena pada waktu yang ditentukan kapal belum tiba di pulau tujuan.
Kemudian petugas syahbandar di Makassar melakukan pengecekan administratif dan ditemukan dugaan kelalaian dari nahkoda KM Ladang Pertiwi 02 itu.
"Ternyata, nakhoda tidak melaporkan keberangkatannya kepada syahbandar perikanan dan juga Pelindo di Pelabuhan Paotere," beber Yohanis.
Selanjutnya petugas menginfokan kejadian tersebut kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) dan SAR kota Makassar agar mengintruksikan pencarian kepada semua kapal yang berada dan melintas di perairan Pulau Pemantauan.
Yohanis yang ditunjuk menjadi ketua tim posko pencarian korban mengatakan, pada saat kejadian KMN Ladang Pertiwi 02 dengan berat 28 gross tonnage (GT), mengangkut penumpang 42 orang terdiri dari 7 anak buah kapal (ABK) dan 35 orang penumpang.
"17 orang di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah berada di Puskesmas Sanrobone untuk pemeriksaan kesehatan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Brigjen Pol Hermanta menginisiasi pembuatan Tim Posko Pencarian dan Pertolongan Gabungan yang terdiri dari Tim SAR Keselamatan Syahbandar Utama (KSU) Makassar, Basarnas Makassar, TNI AL Makassar, DishubOL=6)/ Kota Makassar, Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Makassar dan lainnya.
Saat ini pencarian terus dilakukan dengan kapal patroli KPLP yang dikerahkan yaitu KNP 350, KNP 5204 dan KNS 031.
"Proses pencarian dilakukan bersama tim posko gabungan dan juga bantuan dari kapal-kapal nelayan setempat," tutupnya. (OL-6)