Tiga Sapi Terindikasi Terjangkit PMK, Cianjur Tingkatkan Pengawasan

Benny Bastiandy
23/5/2022 19:20
Tiga Sapi Terindikasi Terjangkit PMK, Cianjur Tingkatkan Pengawasan
Ilustrasi(ANTARA)

TIGA ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Indikasi itu ditemukan saat dilakukan pemeriksaan fisik di tiga lokasi peternakan berbeda.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, mengatakan ketiga ekor sapi yang terindikasi PMK ditemukan di Kecamatan Cilaku, Sukaresmi, dan di Kecamatan Cianjur.

"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan pada Jumat (20/5), ada tiga ekor sapi yang terindikasi PMK," kata Ade kepada Media Indonesia, Senin (23/5).

Gejala PMK terlihat dari ciri-ciri fisik hewan ternak tersebut. Termasuk sapi-sapi tersebut mengalami penurunan nafsu makan. "Untuk memastikannya, nanti kami menunggu hasil uji laboratorium," sebut Ade.

Keterangan pemilik peternakan, sebut Ade, sapi yang terindikasi terjangkit PMK berasal dari luar daerah. Dua ekor di antaranya berasal dari Pasar Hewan Ciwareng di Kabupaten Purwakarta dan satu ekor lagi dari Grobogan, Jawa Tengah.

"Tadi kami juga melaksanakan rakor (rakor) lintas sektoral menyikapi upaya-upaya pencegahan PMK di Kabupaten Cianjur. Kami harapkan masyarakat tidak panik menyikapi PMK karena tidak menular kepada manusia," ungkasnya.

Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Doni Hermawan menegaskan upaya preventif pencegahan PMK perlu dilakukan bersama-sama dengan para pemangku kebijakan lainnya, terutama instansi teknis di lingkungan Pemkab Cianjur. Di antaranya dilakukan dengan ikut terlibat pada pemeriksaan hewan ternak di setiap peternakan, sekaligus juga dilakukan sosialisasi upaya-upaya pencegahan. "Kami lakukan patroli bersama Dinas Peternakan (Kesehatan Hewan dan Perikanan) dengan meninjau langsung ke setiap peternakan," tutur Doni.

Mewabahnya PMK berdekatan dengan perayaan Idul Adha tahun ini. Doni menyebut dipastikan kebutuhan hewan ternak akan meningkat.

"Ini juga harus dinformasikan kepada masyarakat agar tidak panik karena penyakit ini tidak menular kepada manusia. Tapi kita pastikan hewan ternak yang ada di Kabupaten Cianjur dalam kondisi sehat dan layak konsumsi," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya