Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Nahkoda KM Sirimau Akui Adanya Kesalahan Manusia dalam Peristiwa Kandasnya Kapal di Meko

Alexander P Taum
19/5/2022 19:25
Nahkoda KM Sirimau Akui Adanya Kesalahan Manusia dalam Peristiwa Kandasnya Kapal di Meko
Nakhoda KM Sirimau James Haba(MI/ALEXANDER P TAUM)


JAMES Haba, Nahkoda KM Sirimau mengakui adanya human error dalam
peristiwa kandasnya KM Sirimau, Selasa (17/5). Namun sebagai
nahkoda dirinya mengaku bertanggung jawab penuh atas keselamatan seluruh kru maupun penumpang.

Dalam keterangannya kepada Pers di anjungan KM Sirimau yang akhirnya
bersandar di pelabuhan laut Lewoleba, Kabupaten Lembata, Kamis (19/5)
siang, James menjelaskan adanya faktor human eror yang menjadi
penyebab kandasnya KM Sirimau di Pulau Meko. Di antaranya faktor navigasi dan alam.

"Saya memilih faktor manusia. Walaupun yang jaga saat itu pada pukul 14.00 Wita bukan saya. Walaupun yang jaga saat itu Mualim tiga tapi
saya tetap bertanggung jawab. Sekecil apapun di kapal ini, anak buah
yang berbuat nahkoda tanggung jawab," tandasnya.

Ia menjelaskan upaya yang dilakukan dalam situasi darurat tersebut
adalah menyelamatkan 784 penumpang.

"Anda bisa lihatkan, tidak ada korban. Saya utamakan keselamatan
manusia dulu, baru kemudian keselamatan kapal. Puji Tuhan Yesus, Kalau
saya sudah sebut nama Tuhan Yesus, tidak ada satupun penumpang yang
sakit atau menjadi korban. Semua dalam keadaan sehat. Puji Tuhan, saya
tidak berani berbohong. Atas nama Tuhan Yesus, tidak ada yang sakit.
Semua sehat," ungkapnya yang sangat nampak emosional.

James menyatakan, kapal juga siap berangkat hari ini, dengan
catatan diizinkan oleh kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP).

Meski begitu, iapun meminta pihak kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
(KUPP) untuk memastikan terlebih dahulu kondisi kapal pascakandas di
Pulau Meko.

Dia menyatakan tetap berani melewati jalur pelayaran  yang telah mengandaskan kapalnya di perairan dangkal itu. "Saya tetap berani lewat jalur itu. Dulu dua tahun setengah saya nahkoda KM Bukit Siguntang juga lewat sini. Tetap berani saya lewat. Kalau tidak
berani kasihan masyarakat Lewoleba, Larantuka, Kupang, Maumere. Tetapi
tentu lebih hati-hati lagi," aku James.

Sementara itu, Kepala kantor Unit Penyelenggara pelabuhan Kelas III,
Lewoleba, Abdul Syukur Aklis, menjelaskan, pihaknya masih berkoordinasi
dengan Marine A, yang dapat menangani kapal dengan bobot 5000 GT seperti KM Sirimau.

"KM Sirimau tetap akan melayari rute yang sama, namun terlebih dahulu
dilakukan underwater survei, menandatangani Berita Acara (BA) dan
penyusunan laporan kejadian (LKK)," tandasnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya