Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBAGAI upaya memonitoring gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kantong Habitat Sugihan - Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel) memasang GPS Collar pada dua kelompok gajah liar.
Kepala BKSDA Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengatakan langkah ini merupakan upaya mitigasi konflik dan sekaligus memantau efektifitas penggunaan ruang (jalur jelajah) yang kajian studi ilmiahnya sudah dilakukan bersama salah satu unit usaha APP Sinar Mas, PT OKI Pulp & Paper
Mills dan juga mitra pemasok APP Sinar Mas, PT BAP (Bumi Andalas Permai) serta PJHS (Perkumpulan Jejaring Hutan Satwa) dengan asistensi FKGI (Forum Konservasi Gajah Indonesia).
Hasil kajian tersebut telah dibahas bersama pada 7 April 2022 lalu. Menindaklanjuti hal tersebut kegiatan ini adalah aksi konkret dalam meningkatkan upaya konservasi insitu untuk melestarikan gajah sumatera yang merupakan satwa prioritas terancam punah di Provinsi Sumatra Selatan.
"Proses dan tahapan pemasangan GPS Collar pada 2 kelompok gajah telah berlangsung sejak April 2022, melalui tahapan survey keberadaan kelompok gajah target, pengkondisian tim dan peralatan, serta pendekatan kepada masyarakat dan para pihak. Apresiasi disampaikan kepada para pihak atas dukungan upaya monitoring keanekaragaman hayati, khususnya keberadaan gajah
liar di wilayah konsesi, yang menjadi bagian dari keseluruhan kantong habitat gajah Sugihan-Simpang Heran. Upaya tersebut memang merupakan kewajiban bagi setiap pemegang konsesi sebagai bagian dari Corporate Biodiversity Responsibility," kata Ujang.
Syamsuardi, Ketua PJHS, menerangkan GPS Collar adalah salah satu alat yang digunakan untuk mitigasi konflik gajah dan manusia.
"Setelah gajah dipasangkan GPS Collar kita dapat mengetahui pergerakan gajah sebagai salah satu early warning system, dengan adanya informasi ini kita dapat melakukan antisipasi apabila gajah bergerak pada areal yang memiliki potensi konflik," tambah Syamsuardi.
Syamsuardi turun langsung bersama tim memantau keberadaan kelompok gajah bahwa terdapat tiga kelompok di wilayah PT BAP dan PT KEN sebagai bagian dari Kantong Habitat Gajah Sugihan - Simpang Heran yang menjadi target kelompok yang akan dilakukan pemasangan GPS Collar.
Saat ini, kelompok tersebut terpantau berada di koridor gajah sumatera Distrik Simpang Heran PT BAP. Di areal ini memang sudah menjadi jalur gajah (home range), tanpa pernah ada permasalahan baik dengan masyarakat maupun lingkungan di dalamnya.
Lokasi tersebut juga cukup mudah diakses sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan pemasangan GPS Collar.
"Selain akses yang cukup mudah, karakter kelompok gajah tersebut berperilaku tidak agresif (tenang) terhadap interaksi dengan manusia dengan catatan masih dalam jarak aman (minimal 40 meter), bahkan ada masyarakat yang sedang memancing berseberangan dengan kelompok gajah liar tentunya ini menunjukan kepada kita keharmonisan kehidupan antara gajah liar yang dapat
berdampingan ketika kita mau berbagi ruang," kata Syamsuardi.
Head of Landscape Conservation APP Sinar Mas, Jasmine N.P. Doloksaribu mengatakan, APP Sinar Mas mendukung Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan serta turut berperan aktif menjadi bagian dari program human-elephant co-existence serta pengembangan inovasi teknik mitigasi
konflik antara manusia dan gajah Sumatera yang adaptif di luar kawasan konservasi.
"Kegiatan kolaborasi program early warning system melalui pemasangan GPS Collar ini diharapkan dapat semakin memudahkan kita dalam memahami prinsip berbagi ruang hidup antara Manusia-Gajah, " kata dia.
Juga strategi aksi konservasinya sesuai dengan Surat Edaran Dirjen KSDAE tahun 2021 tentang arahan pelaksanaan kegiatan prioritas pengelolaan gajah sumatera, yang sejalan dengan Sustainable Roadmap Vision 2030 dan Kebijakan Forest Conservation Policy APP Sinar Mas.
Diketahui, tim pemasangan GPS Collar ini beranggotakan orang-orang yang berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari BKSDA Sumsel dan didukung oleh Dokter Hewan, Forum Komunikasi Mahout Indonesia, unsur APP Sinar Mas, PT. BAP, PT. KEN, Tim PJHS dengan asistensi FKGI. (OL-13)
Baca Juga: Jaga Habitat Gajah Sumatera, Dorong Penyediaan Koridor Gajah di ...
Kontak antara manusia-gajah mereda selama pemberlakuan jam malam. Pemburuan liar juga terus berkurang.
Scale Up menilai penurunan jumlah konflik di subsektor HTI didorong oleh perlembagaan struktural di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sampai ke tingkat direktur jenderal.
SEEKOR gajah jantan ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan di lokasi sekitar 4 kilometer sebelah utara dari Kantor Camat Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Panja Komisi IV DPR RI untuk percepatan penyusunan Perubahan Undang-Undang dan segera mengesahkannya, demi melindungi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya milik negara Indonesia.
Upaya yang dilakukannya sejauh ini yakni dengan membangun barrier dan pagar listrik agar satwa liar tidak masuk ke wilayah warga.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, konflik antara manusia dan satwa liar terus terjadi dan tidak ada tanda-tanda mereda.
Dirinya sama sekali tidak setuju jika keberadaan klub sepak bola Sriwijaya FC yang selama ini telah menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel dibubarkan, ganti nama, atau dijual.
Belum adanya venue di tenggat seminggu jelang kedatangan Ronaldinho, membuat manajemen pemilik Ballon D'Or 2005 itu pun meminta penjadwalan ulang kedatangan Ronaldinho ke Indonesia.
Dirinya akan terbang ke Brazil menemui Ronaldinho untuk membicarakan perubahan jadwal.
STADION Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu kandidat tuan rumah pelaksanaan Piala Dunia U20 pada Mei tahun depan.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah PD U-20 terus dimatangkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved