Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Pertalite di Pertamini Ikut Melambung

M Taufan SP Bustan
04/4/2022 17:15
Harga Pertalite di Pertamini Ikut Melambung
Pedagang eceran BBM mengisi Pertalite ke dalam botol di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (4/4/2022).(Antara/Jojon.)

HARGA bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang dijual di pertamini Palu, Sulawesi Tengah, mengalami kenaikan. Ini imbas dari antrean panjang pertalite di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di kota itu.

Pantauan Media Indonesia, harga pertalite saat ini di sejumlah pertamini bervariasi. Namun harganya sama-sama mahal dan melebihi harga yang telah ditetapkan pemerintah di SPBU.

Harga pertalite per liter sudah menembus angka Rp9.000 hingga Rp10 ribu per liter. "Harga di SPBU kami beli memang hanya Rp7.000 per liter. Kenapa kami naikkan harga? Ini karena ada biaya tambahan yang harus kami keluarkan," terang salah satu pemilik pertamini Jalan Padanjakaya, Palu, Muh Alfian Ngareng, Senin (4/4).

Menurutnya, biaya tambahan yang dikeluarkan itu berupa upah untuk pekerja yang antre di SPBU. "Dulu waktu belum antre seperti sekarang tidak ada upah tambahan untuk pekerja. Sekarang mereka minta upah tambahan karena lama antre di SPBU. Makanya biar tidak rugi, harga eceran di pertamini kami naikkan," imbuh Alfian.

Pemilik pertamini lain, Bondan, mengaku penaikan harga pertalite di pertamini saat ini masih wajar. Pasalnya setimpal dengan modal yang dikeluarkan pengusaha pertamini. "Saya misalnya keluarkan modal sampai Rp8.000 per liter. Kalau dijual Rp9.000 per liter saya ada untung Rp1.000 dan itu masih wajarlah," tandasnya.

Meski harga pertalite di tingkat pertamini mengalami penaikan, ini tidak membuat warga yang memiliki kendaraan bermotor mengeluh. Sebaliknya, mereka bersyukur pertamini masih menyediakan pertalite.

Baca juga: Banjir Bandang Rusak Lahan Pertanian Warga Lembang

"Tidak apa-apa, kan naiknya juga tidak begitu tinggi. Ketimbang antre panjang di SPBU, mending saya beli pertalite di pertamini," aku salah satu warga Palu, Basir Rauf, ditemui terpisah.

Diketahui sejak PT Pertamina resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis bensin pertamax di kisaran Rp12.500 sampai Rp13.500 per liter, banyak warga Palu beralih ke pertalite. Akibatnya, antrean panjang di SPBU terjadi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya