Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ubah Limbah Plastik Jadi Bahan Kasur Pegas

Naviandri
19/3/2022 07:12
Ubah Limbah Plastik Jadi Bahan Kasur Pegas
Produk kasur dengan bahan limbah plastik(IG @algamattress)

BERBAGAI upaya terus dilakukan untuk bisa mendaur ulang limbah plastik. Jika selama ini, limbah plastik didaur ulang menjadi barang rumah tangga biasa atau produk fesyen, siapa sangka sekarang bisa menjadi kasur. Limbah plastik berupa botol plastik bekas pakai yang setiap harinya ada dapat diolah menjadi barang berdaya guna, salah satunya kasur yang menjadi terobosan cukup unik.

"Botol plastik bekas pakai yang didaur ulang kini bisa menjadi helaian benang halus menyerupai benang alami yang disebut Recycle Polyester Yarn. Prosesnya dimulai dengan pengumpulan botol plastik bekas pakai kemudian dicuci, dicincang dan dilebur untuk membentuk kepingan," kata Brand Manager Alga, Richard Pondaag, dalam keterangan resminya di Bandung, Jumat (18/3).

Dari kepingan itu, lanjut Richard, akhirnya diekstruksi hingga menciptakan benang berkualitas tinggi dengan memberikan efek breathable yang baik. Kain yang berasal dari botol plastik daur ulang yang diberi nama everlife itu merupakan hasil kolaborasi dari dua produsen kelas dunia, Lava Textile sebagai perusahaan kain dari Belgia dan Repreve sebagai brand penghasil benang serat daur ulang.

"Dalam penggunaan kain untuk matras kasur ukuran 180 x 200, memerlukan kurang lebih 47 botol plastik bekas pakai. Upaya ini diharapkan dapat perlahan menyelamatkan bumi tercinta dari pencemaran lingkungan dan limbah plastik," jelasnya.

Baca juga:  Generasi Pilah Plastik Dorong Ciptakan Lingkungan Lebih Bersih dan Lestari

Richard menambahkan, PT. Alga Jaya Raya yang berdiri sejak 1976 adalah pemilik merk dagang Alga, brand asli Indonesia pertama yang mempelopori lahirnya industri kasur dengan teknologi pegas atau yang biasa dikenal dengan sebutan Springbed. Alga memproduksi produknya dengan mesin-mesin berteknologi tinggi dan menggunakan bahan baku impor yang berkualitas.

"Selain mengedepankan kualitas dan kenyamanan produk, Alga juga memiliki tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Alga tidak hanya fokus terhadap inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan akan kenyamanan masyarakat terhadap terpenuhinya kualitas dalam tidur dan kesehatan tulang belakang. Tetapi turut serta menjaga keberlangsungan alam dan lingkungan di masa yang akan datang dengan cara mencegah pencemaran lingkungan," ungkapnya.

Mengingat penggunaan botol plastik dalam kehidupan sehari-hari belum bisa dihentikan, terang Rirchard, salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah mendaur ulang botol plastik bekas pakai. Botol plastik bekas pakai ternyata dapat dijadikan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan sebuah produk, tentunya yang bermanfaat untuk keberlangsungan sehari-hari. Ini dimulai dengan keresahan dan adanya data mengenai plastik penyumbang sampah terbesar hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya.

Alga lalu meluncurkan satu dari sekian produk unggulan terbarunya yaitu Alga 'Graffiti'. Dengan bercorakan tulisan seperti Graffiti pada semua sisi mattress nya dan mengunakan kain daur ulang pada serat benang, diharapkan Alga 'Graffiti' sebagai salah satu bentuk peduli terhadap lingkungan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat luas pada umumnya dan generasi  muda pada khususnya lebih peduli terhadap keadaan lingkungan sejak dini.

"Produk Alga 'Graffiti' menggunakan kain Everlife yang merupakan hasil kolaborasi dari dua produsen terbaik kelas dunia yaitu Lava Textile sebagai perusahaan kain dari Belgia dan Repreve sebagai brand penghasil benang serat daur ulang. Produk Alga 'Graffiti' sudah bisa didapatkan di showroom dan outlet Alga terdekat yang tersebar di seluruh Indonesia," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya