Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DIGUYUR hujan semalaman, tujuh desa di dua Kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir dengan ketinggian air mulai 50 cm hingga 80 cm. Sebanyak lebih dari 800 rumah terendam banjir. Selain itu banjir juga menutup ruas jalan Kabupaten penghubung dua kecamatan di Pati, pada Selasa (8/3/2022) siang.
Di Kabupaten Pati, diketahui banjir merendam Desa Kuniran, Desa Ngening dan Des Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, dan Kecamatan Jakenan terdapat di Desa Nglonggong, Desa Sembaturagung, Desa Bungasrejo, Desa Tondomulyo. Kondisi terparah berada di wilayah Kecamatan Batangan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo mengatakan, banjir mulai masuk ke permukiman pada Selasa dini hari usai hujan deras mengguyur wilayah Pati dan sekitarnya. Sehingga terjadi luapan sungai akibat tidak mampu menahan besarnya debit air.
''Banjir diakibatkan curah hujan tinggi di wilayah atas di Puncakwangi yang berdampak pada meluapnya air sungai sentul ke area pemukiman dan persawahan. Air mulai masuk ke area pemukiman hari selasa jam 02.00 WIB,'' Kata Martinus Budi saat di konfirmasi pada Selasa (8/3/2022) di Pati.
Selain meluapnya sungai, juga terdapat titik tanggul sungai jebol di Desa Nglonggong. Namun aktifitas masyarakat masih normal.
Kondisi terparah berada di wilayah rendah di Kecamatan Batangan. Akibat banjir tersebut, ruas jalan Kabupaten penghubung Kecamatan Winong dengan Kecamatan Jakenan ditutup. Sehingga warga yang melintas jalur tersebut harus memutar arah mencari jalur lain.
''Tinggi air di jalan pertigaan pasar Nglonggong sekitar 60 sentimeter. Jalur winong jakenan ditutup,'' jelasnya.
Kini BPBD Kabupaten Pati bersama sejumlah relawan dan warga masih berupaya melakukan penanganan lebih lanjut serta melakukan pendataan warga terdampak banjir.
Sementara, menurut Sutowo, salah seorang warga terdampak banjir di Desa Ketitang Wetan menuturkan, banjir merendam permukiman akibat luapan sungai Kaliombo pada Selasa dini hari. Menurut warga meluapnya air sungai kiriman dari wilayah atas tersebut lantaran kondisi sungai yang sudah mengalami pendangkalan.
''Sudah tujuh tahun tidak pernah dilakukan pengerukan, sehingga alur sungai menyempit dangkal, dan banjir ke permukiman kembali lagi,'' ujar Sutowo.
Menurutnya, di Desa Ketitang Wetan terdapat lebih dari 300 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Kedalaman banjir di permukiman antara 50 cm hingga 80 cm. Namun warga masih memilih bertahan di rumah menjaga barang berharga.
''Ini sudah tiga kali sejak awal tahun, ini banjir lagi. Warga itu berharap Pemerintah dapat mencarikan solusi terkait banjir yang kerap kali meresahkan warga setiap usai diguyur hujan deras,'' imbuhnya. (JA/OL-10)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Menteri PPPA Arifah Fauzi menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak belum menunjukkan tren penurunan dengan signifikan
Ratusan kendaraan angkutan barang (truk) berbagai ukuran diparkiran di sepanjang ruas Jalan Lingkar Selatan (JLS) Pati.
Kepala Pelaksana BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengungkapkan banjir di daerah ini akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
Kondisi banjir terparah terjadi di Desa Ketitangwetan. Banjir yang datang pada dini hari tersebut tidak hanya akibat curah hujan yang tinggi, tetapi tanggul Sungai Widodaren kembali jebol.
Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya yang semula terkena mutasi/rotasi sebagaimana ditetapkan dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 kembali mengisi jabatan mereka semula.
Dua sekolah dasar yakni SD Negeri 11 dan 02 Ketitangwetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati hingga tidak dapat menjalankan proses belajar karena terendam banjir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved