Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MENTERI Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, memberikan pujian atas kerukunan antar umat beragama di Tanah Papua.
Dikatakan Yaqut, setiap individu di Tanah Papua mengedepankan kebersamaan serta saling menghargai perbedaan dalam berkeyakinan.
Kerukunan antar umat beragama di Papua sudah terjalin dengan baik. Pujian ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan secara
virtual, pada Perayaan Ibadah ucapan syukur Hari Pekabaran Injil (HPI)
ke-167 tahun, Sabtu (5/2).
Momentum ini merupakan kali pertama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas,
memberikan sambutan lewat videonya yang berdurasi 5 menit. Kegiatan itu
disambut antusias oleh warga, dan dihadiri Sekitar 3.000 umat di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP).
Menyikapi sambutan Menag, Presiden Sinode GIDI (Gereja Injili di
Indonesia), Pendeta Dorman Wandikbo, menuturkan bahwa masyarakat di Papua cinta damai. Selama 167 tahun, sejak Injil pertama kali masuk ke Papua, belum pernah terjadi konflik agama.
"Jujur kami di Papua cinta damai, dan sampai di hari ini terhitung Injil masuk di Papua hingga sudah mencapai 167 tahun, kami tidak mengalami konflik agama. Untuk itu Indonesia harus belajar dari kami orang Papua, bagaimana memelihara toleransi hidup beragama di atas tanah ini," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (10/2).
Senada dengan itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Jhony
Banua Rouw, mengatakan, situasi dan kondisi masyarakat Papua yang
menjunjung tinggi semangat toleransi dalam berbagai kehidupan perlu
untuk terus dijaga, karena ini adalah modal besar dalam membangun Papua
yang damai, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.
"Ini yang kami mau sampaikan bahwa daerah lain harus mencontoh kami," kata Rouw.
Lebih lanjut Rouw menyatakan umat Kristiani sebagai umat mayoritas di
Papua sangat berperan besar menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.
"Bahkan, pada saat Idul Fitri, pemuda Kristen menjaga umat muslim yang
beribadah. Sebaliknya, pada saat Natal, pemuda muslim terlibat menjaga
kedamaian ibadah Natal," tandasnya. (N-2)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved