Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jauhi Gunung Anak Krakatau dalam Radius 2 Km

Insi Nantika Jelita
05/2/2022 14:26
Jauhi Gunung Anak Krakatau dalam Radius 2 Km
Kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 16 Januari-4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya 9 kali gempa letusan.(AFP)

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mendekati Gunung Anak Krakatau, Banten, dalam radius 2 kilometer (km) dari kawah aktif, akibat kejadian erupsi pada, Jumat (4/2/2022).

Kepala Badan Geologi ESDM Eko Budi Lelono menuturkan, letusan di Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak sembilan kali dengan tinggi kolom abu berkisar antara 800-1000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal. Terekam sembilan kali gempa letusan yaitu pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46, dan 17:07 WIB.

Baca juga: Ekonomi AS Tambahkan Pekerjaan pada Januari Lebih Banyak dari Perkiraan

"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level II (Waspada), kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 2 km dari kawah aktif," tegas Eko dalam keterangan resmi, Sabtu (5/2/2022).

Pada fase erupsi ini teramati bahwa hembusan asap berwarna putih menjadi hembusan dan letusan abu berwarna kelabu hingga hitam pekat. Pemantauan visual Badan Geologi mengindikasikan erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

Secara visual, lanjut Eko, tinggi hembusan asap selama periode 16 Januari - 4 Februari 2022 dari arah Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya tidak dapat teramati karena gunung umumnya tertutup kabut.

"Pada 3 Februari 2022, teramati peningkatan intensitas hembusan asap hingga abu dan pada malam hari teramati sinar api di atas kawah," ujar Eko.

Sementara itu, kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 16 Januari-4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya 9 kali gempa letusan, 135 kali gempa hembusan, empat kali tremor harmonik, 499 kali gempa low frequency, dua kali gempa hybrid/fase banyak, 32 kali gempa Vulkanik dangkal, 4 kali gempa vulkanik dalam, dan lainnya.

Pada Januari 2022 kegempaan vulkanik dikatakan masih teramati cukup tinggi dan gempa-gempa dangkal semakin banyak terekam. Pada akhir Januari 2021, terindikasi magma sudah berada pada kedalaman sangat dangkal dan emisi abu mulai teramati sejak 3 Februari 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.

Pada periode erupsi Februari 2022, Eko menyebut, peningkatan intrusi magmatik kemungkinan mulai terjadi sejak 20 Desember 2021 yang diindikasikan dengan terekamnya gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal dalam jumlah yang cukup signifikan.

Baca juga: 684 Km Jalan Tol Trans Sumatra sudah Beroperasi

Selanjutnya Eko juga menjelaskan, energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan relatif meningkat pada periode Januari - Februari 2022.

"Pemantauan deformasi tiltmeter mengindikasikan adanya pola ungkitan yang disebabkan perubahan tekanan di permukaan yang berasosiasi dengan pergerakan fluida magma ke permukaan. Data pemantauan secara visual mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi," pungkas Eko. (Ins/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya