Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kawasan Rawa Jombor Klaten Ditata Untuk Destinasi Wisata

Djoko Sardjono
23/1/2022 21:55
Kawasan Rawa Jombor Klaten Ditata Untuk Destinasi Wisata
Acara serah terima aset pariwisata Rawa Jombor dari Pemprov Jateng kepada Pemkab Klaten(MI/DJOKO SARDJONO)

 

PENATAAN kawasan objek wisata Rawa Jombor di Desa Krakitan, Kecamatan
Bayat, Klaten, Jawa Tengah, mulai dilaksanakan. Hanya saja, di sana-sini masih ada kekurangan yang perlu disempurnakan.

Karena itu, untuk destinasi wisata di Klaten, pembangunan kawasan Rawa
Jombor perlu dukungan dan komitmen dari pemerintah pusat maupun
pemerintah provinsi.

Hal itu dikatakan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, pada acara serah
terima aset pariwisata kawasan Rawa Jombor dari Pemprov Jateng kepada
Pemkab Klaten, Minggu (23/1).

Serah terima aset pawisata tersebut, dilakukan Gubernur Jateng yang
diwakili Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar)  Sinoeng Nugroho Rachmad kepada Bupati Sri Mulyani.

Acara yang digelar di Plasa Nyi Ageng Rakit, Rawa Jombor, itu dihadiri Wakil Bupati Yoga Hardaya, Forkopimda, BBWS, dan para pejabat Pemprov Jateng dan Pemkab Klaten.

Bupati Sri Mulyani menjelaskan, bahwa penataan kawasan Rawa Jombor sudah dimulai, dengan gotong royong melibatkan BBWS, Kementerian PUPR, dan Pemprov Jateng.

"Penataan Rawa Jombor sudah dimulai, tapi belum sempura. Karena itu,
untuk kelanjutan penataan kami berharap ada dukungan anggaran dari pusat dan provinsi," ujarnya.

Untuk destinasi wisata, warung apung di Rawa Jombor direlokasi ke
daratan dan sudah dibangun 28 kios pengganti warung apung.  Namun, saat
ini baru 17 kios yang ditempati.

Adapun Plasa Nyi Ageng Rakit yang dibangun di kawasan wisata Rawa
Jombor, menelan biaya Rp11 miliar bantuan dari Gubernur Jateng. Plasa
ini menambah daya tarik wisatawan.

Menurut Sri Mulyani, pedagang kaki lima yang banyak berjualan di
pinggiran Rawa Jombor akan ditertibkan. Warga boleh berjualan, tapi
dilarang mendirikan bangunan permanen.

Sementara itu, Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Nugroho Rachmad
mengatakan gotong royong komunitas dan relawan dalam penataan kawasan
Rawa Jombor itu membanggakan.

Untuk pembersihan eceng gondok yang masih menyebar luas di permukaan air Rawa Jombor, lanjut Sinoeng, Disporapar akan meminta bantuan OPD terkait di Pemprov Jateng.

"Selama ini gerakan bersama yang sinergis dalam penataan kawasan objek
wisata Rawa Jombor di Klaten telah berjalan dengan baik. Kolabarasi ini
perlu kita lanjutkan," pungkasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya