Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pasar Diberikan Deadline 25 Januari Satukan Harga Minyak Goreng

Dwi Apriani
23/1/2022 16:00
Pasar Diberikan Deadline 25 Januari Satukan Harga Minyak Goreng
Warga Sumsel masih berbondong-bondong membeli minyak goreng di salah satu minimarket di Palembang, Minggu (23/1/2022).(MI/Dwi Apriani)

KETERSEDIAAN minyak goreng di sejumlah pasar modern di Sumatra Selatan usai penetapan satu harga Rp14.000, cepat terjual habis dalam waktu singkat. Masyarakat Sumsel langsung memburu untuk kebutuhan maupun disimpan selagi harga murah.

Dibandingkan sebelumnya, harga per liter migor ada selisih antara Rp5.000-Rp7.000 atau kisaran Rp19.000-Rp21.000.

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, sedikitnya stok minyak goreng yang dijual di beberapa ritel modern disebabkan oleh euforia masyarakat. "Ini masa peralihan, masih euforia di masyarakat. Tapi, distributor kita minta untuk segera mengisi stok di ritel-ritel modern," ujarnya, Minggu (23/1/2022).

Di Sumsel sendiri, dari kuota yang ditetapkan sebanyak 1,5 miliar liter migor, mendapat jatah sekitar 60 juta liter selama enam bulan. "Diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu meringankan beban mereka," katanya.

Terkait penerapan satu harga Rp14.000 di pasar tradisional, katanya, sudah ada kesepakatan bersama dengan Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPW APPSI) Sumsel dan DPW Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sumsel.

Kedua asosiasi itu telah menyanggupi penerapan satu harga migor di wilayah mereka masing-masing. Dalam keterangan yang disampaikan, kedua asosiasi mendukung penuh kebijakan pemerintah tersebut untuk kemasan premium maupun sederhana.

Hanya saja, penerapan satu harga tak bisa langsung diterapkan. Kedua, asosiasi meminta penyesuaian satu harga itu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya.

"Mereka minta penerapan satu harga bagi pedagang di pasar tradisional terhitung mulai Rabu 26 Januari nanti," jelasnya. Ia menambahkan, bagi mereka yang tidak tergabung dalam asosiasi itu, juga diharapkan bisa menerapkan satu harga agar bisa dijual merata.

"Dimohonkan dapat bergabung atau paling tidak menghubungi Aprindo untuk memudahkan pemanfaatan dana perkebunan kelapa sawit," tandasnya. (DW/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya