Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Cegah Tsunami, Puluhan Ribu Pohon Ditanam pada Pantai Pangandaran

Mediaindonesia.com
22/1/2022 22:34
Cegah Tsunami, Puluhan Ribu Pohon Ditanam pada Pantai Pangandaran
Penanaman pohon akan menjadi benteng pertahanan pertama dari bencana alam tsunami, erosi, dan abrasi.(DOK Sicepat.)

WILAYAH Pangandaran, Jawa Barat, memiliki histori bencana alam, yakni tsunami di 2006. Melihat fenomena tersebut, Sicepat Ekspres kembali melakukan kolaborasi bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat melalui program rehabilitasi hutan dan lahan hutan pantai Karang Tirta Pangandaran dengan menanam 20.000 bibit pohon cemara udang di pesisir pantai dengan potensi lahan seluas 18 hektare pada Sabtu (22/1). 

Kegiatan penanaman pohon ini juga melibatkan Kelompok Tani Hutan Pesisir Karang Tirta. Program CSR SiCepat Peduli itu menjadi komitmen perusahaan jasa logistik itu untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir pantai yang berpotensi mengalami abrasi bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan penanaman 20.000 bibit pohon cemara udang di pesisir pantai Pangandaran dihadiri perwakilan Pemprov Jawa Barat yaitu Berlin Hamdani Gelung Sakti selaku Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Epi Kustiawan, Camat Sidamulih Dedi Suharman, serta beberapa perwakilan dari dinas-dinas yang terkait.

Berlin Hamdani Gelung Sakti menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kehutanan Jawa Barat yang melaksanakan relokasi hutan serta pemberdayaan masyarakat melalui bantuan alat ekonomi produktif untuk budi daya. "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada SiCepat Ekspres Indonesia sebagai salah satu pihak swasta yang berkontribusi dalam kegiatan GNPDAS di Desa Cikande, Bandung Barat pada 28 November 2021 yang kemudian kegiatan penanganan lahan kritis ini dilanjutkan untuk lahan kritis Hutan Pantai Desa Sukaresik, Sidamulih, Pangandaran, di hari ini," tutur Berlin dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1). 

Epi Kustiawan memaparkan bahwa rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan, sehingga daya dukung, produktivitas, dan perannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Melalui kegiatan kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan minat menanam bagi seluruh elemen masyarakat sehingga lebih banyak lahan kritis yang terehabilitasi, serta terwujud. 

Dedi Suharman menambahkan kegiatan tersebut akan sangat mendukung berbagai ekosistem di wilayah hutan pantai Karang Tirta. Hal ini akan menjadi benteng pertahanan pertama dari bencana alam tsunami, erosi, dan abrasi. "Bencana tsunami di Pangandaran pada 2006 sangat memberikan penderitaan yang luar biasa sehingga kami megupayakan berbagai cara agar bencana tersebut tidak akan terulang kembali," tuturnya.

CEO Sicepat Ekspres The Kim Hai menjelaskan memasuki usianya yang ke-8 tahun di Februari, pihaknya mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan bangsa dari segala aspek, salah satunya lingkungan hidup. Pesisir Pantai Karang Tirta Pangandaran merupakan kawasan yang cukup diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam proses pengembangan menjadi objek wisata yang dapat dikelola oleh masyarakat sekitar.

Baca juga: Tanggul Kali Ingas Jebol, 200 Hektare Padi Siap Panen Terancam Terendam

"Pada kesempatan ini, Sicepat Ekspres berkomitmen bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya Dinas Kehutanan untuk turut andil dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan hutan di Pantai Karang Tirta. Bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Pesisir Karang Tirta, kami bersama-sama telah melakukan perencanaan dan telah masuk dalam tahap proses pelaksanaan dan monitoring," jelas The Kim Hai. Dengan kampanye SiCepat Ekspres 8 Tahun Yuk Selalu Bersama, perusahaan berharap melalui kegiatan itu dapat memberikan wawasan dan memotivasi masyarakat serta perusahaan swasta untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan di Indonesia bersama pemerintah meskipun dalam keadaan pandemi covid-19. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik