Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BENCANA ekologi berupa banjir dan tanah longsor yang terus mengepung wilayah Kalimantan Selatan, semakin menguatkan tekad Tim Ekspedisi Meratus 1000 Mdpl untuk ikut membantu memulihkan kerusakan lingkungan di kawasan Pegunungan Meratus.
Setelah melakukan penanaman dan pendakian di sejumlah gunung,
ekspedisi kali ini menyasar Gunung Halau-halau di Kabupaten Hulu Sungai
Tengah yang merupakan puncak seven summits tertinggi di Pegunungan
Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tim Ekspedisi Meratus 1000 mdpl beranggotakan kelompok jurnalis Pena Hijau Indonesia, Serikat Petani Indonesia, mahasiswa dan masyarakat lokal.
Meski dihadapkan dengan kondisi cuaca buruk hujan disertai
angin kencang, tim yang sebelumnya melaksanakan kegiatan diskusi lingkungan dan sosialisasi kebencanaan untuk masyatakat 10 desa di kaki Gunung Priuk, melaksanakan pendakian Gunung Halau-halau 1.901 mdpl. Pendakian dilakukan melewati jalur Desa Kiyu, Hinas Kiri.
Jalur ini merupakan jalur yang populer di kalangan pendaki di
Kalsel, namun baru akan dibuka pada akhir Januari setelah ditutup selama dua tahun akibat pandemi covid-19.
"Ekspedisi ini merupakan lanjutan ekspedisi sebelumnya. Ini upaya kita ikut serta memulihkan lingkungan," tutur Dwi Putera Kurniawan, Ketua SPI Kalsel.
Pemulihan lingkungan dilakukan dengan penanaman aneka tanaman bernilai ekonomi termasuk kopi jenis Arabika. Penanaman mengambil lokasi di sekitar Puncak Tiranggang menuju puncak Gunung Halau-halau, dengan ketinggian terendah 830 mdpl.
Sementara puncak Gunung Halau-halau berada di ketinggian 1.901
mdpl, terletak di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupatan Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Hampir sama dengan pendakian ke seven summits Pegunungan Meratus lainnya, jalur pendakian ke Gunung Halau-halau harus melintasi
jalan setapak dan jalan bekas perusahaan kayu yang terjal, melewati
jembatan gantung, menyusuri sungai dan memasuki hamparan hutan belantara tropis yang lebat.
Wisata Agroforestry
Kawasan Puncak Tiranggang yang menjadi lokasi penanaman merupakan titik
persimpangan pendakian menuju puncak Gunung Halau-halau dan Desa Juhu, desa terpencil di kaki Pegunungan Meratus di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Oleh masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Puncak Tiranggang yang dapat dicapai 3-4 jam berjalan kaki dari Desa Kiyu ini, dijadikan spot wisata minat khusus dengan pemandangan indah puncak Gunung Halau-halau dan beberapa puncak gunung lainnya.
Dari sisi yang lain akan terlihat pemandangan wajah kota dengan kerlap kerlip lampu menawan pada malam hari.
Kepala Balai Adat Tiranggang, Dadat, berharap dengan adanya penanaman kopi di kawasan puncak Gunung Halau-halau dapat menjadi objek wisata agroforestry, menambah ekonomi masyarakat pegunungan dan sekaligus
ikut melestarikan alam.
"Dulu kawasan meratus ini banyak ditebang oleh perusahaan kayu (HPH), selain adanya praktek penebangan liar. Kami ingin kawasan hutan di sini yang sebagian adalah hutan adat kami, kembali pulih," tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan Julak Maribut, tokoh adat masyarakat Dayak Meratus. "Meratus ini adalah benteng pelindung bagi Kalsel. Saat ini kita telah menuai akibat dari pengrusakan hutan yaitu banjir dan tanah longsor. Karena itu pemulihan kerusakan hutan harus segera dilakukan, Meratus harus diselamatkan," ungkapnya.
Maribut adalah salah seorang tokoh sentral yang menentang penebangan hutan Pegunungan Meratus oleh perusahaan perkayuan di era 1980-an. Saat itu masyarakat Dayak dari beberapa balai adat bersatu untuk
menghentikan dan mengusir perusahaan perkayuan. (N-2)
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut berhasil mengungkap dan menangkap dua orang pelaku penggelapan kopi seberat 7.922 kg biji kopi kering senilai lebih dari Rp760 juta.
Jenis kopi ini sering disebut juga sebagai kopi hitam atau kopi pahit, tergantung metode penyajiannya.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menghadiri Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate usai meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Sempol,
Dengan konsumsi yang tepat, kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif. Namun, tetap jaga asupan kafein harian agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved