Kunjungan Luhat B Panjaitan, Semangati Pembangunan Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Bayu Anggoro
13/1/2022 22:05
Kunjungan Luhat B Panjaitan, Semangati Pembangunan Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung(MI/BAYU ANGGORO)


MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko
Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi lokasi pengerjaan
konstruksi Tunnel #2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)

Kedatangannya untuk memastikan progress pembangunan proyek
KCJB.

Dalam kunjungannya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mendengarkan
paparan dari kontraktor Tunnel#2 mengenai progress pengerjaan
terowongan, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang sedang dilakukan.

Setelah itu Luhut Binsar Pandjaitan dan jajaran meninjau langsung ke
dalam terowongan untuk melihat kondisi yang ada di lapangan. Seusai
melakukanpeninjauan, Luhut menyebut jika penanganan pembangunan tunnel #2 telah berjalan sangat baik.

Meski terdapat tantangan geografis, hal itu bisa tertangani dengan baik
berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Luhut juga memastikan jika Tunnel 2 ini aman untuk dilintasi.

"Tunnel 2 ini memang memiliki tantangan tersendiri. Dari awal sudah
kita ketahui jika struktur tanahnya labil. Namun kondisi sekarang sudah
lebih baik dan bisa ditangani," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis
(13/1).

Kehadiran Luhut Binsar Pandjaitan beserta jajaran Kemenkomarves dan
Forkopimda dinilai menjadi dukungan besar bagi tim KCJB yang sedang
dalam proses menyelesaikan pembangunan #Tunnel 2. Lokasi ini merupakan salah satu titik kritis konstruksi.

"Pak Menko Marvest melihat langsung pengerjaan konstruksi di Tunnel #2 dan memastikan pengerjaan konstruksi dapat berjalan lancar. Termasuk soal keamanan dan transfer knowledge yang terjadi selama pengerjaan konstruksi berlangsung. Kami sangat senang tentunya karena kehadiran beliau adalah suatu bentuk dukungan bagi  kami yang saat ini sedang melakukan percepatan pembangunan," ujar Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.

Titik konstruksi Tunnel #2 merupakan salah satu titik konstruksi dengan tantangan geografis yang tinggi dalam proyek KCJB, karena lokasinya berada di area tanah lempung. Tunnel#2 ini akan menjadi
terowongan pertama di Indonesia yang berhasil dibangun di area clay
shale.

Dikatakan Dwiyana, area clay shale merupakan jenis tanah dengan
karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian
berlangsung. Mengingat kondisi tanah yang memiliki potensi menimbulkan
pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di
atasnya, proses pembangunan tunnel harus dilakukan dengan hati-hati dan seksama.

"Tunnel #2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area
clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos
saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam
pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," terang
Dwiyana.


Transfer pengetahuan

Dalam penanganan tunnel 2 terjadi transfer teknologi antara tenaga ahli
tunnel dan grouting dari Tiongkok dengan tenaga ahli lokal dalam hal ini dari ITB. Pasalnya, seluruh tenaga ahli baik dari Tiongkok ataupun
Indonesia berkolaborasi untuk menangani tantangan geografis di tunnel 2.

Adanya kolaborasi ini, diharapkan juga terjadi transfer knowledge dalam bidang konstruksi terowongan sekaligus mengatasi kendala dalam proses konstruksi di Tunnel #2.

"Para ahli dari Tiongkok dan ITB tersebut akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja KCJB di titik konstruksi tersebut," terang Dwiyana Slamet Riyadi.

Lebih lanjut, Dwiyana menyebutkan bahwa tenaga ahli berpengalaman
tersebut didatangkan untuk membantu bagian permukaan terowongan karena
sangat menguasai metode grouting yang selama ini dipakai untuk
mengerjakan beberapa proyek terowongan KCJB.

"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel #2 yang berada di area clay
shale
membutuhkan penanganan khusus. Dikarenakan pengerjaan Tunnel #2
KCJB menggunakan metode grouting, kami mengumpulkan para ahli tunnel
yang menguasai grouting dari Tiongkok dan dari ITB untuk membantu memperkuat surface tunnel atau permukaan terowongan," tambahnya.

Berkat kolaborasi itu, lanjut dia, tantangan geografis di tunnel 2 bisa diatasi. Saat ini proses pengerjaan terus meningkat dan pengerjaan bisa mencapai 1,2 meter hingga 3 meter per hari.

"Kami berupaya optimal agar pembangunan tunnel 2 ini berjalan lancar,
memiliki kualitas baik, aman serta dapat selesai sesuai dengan target
yang direncanakan," tegas Dwiyana.

Dalam laporannya, hingga Desember 2021, pengerjaan tunnel sepanjang
1.052 meter ini sudah mencapai 67%. Dengan sisa pengerjaan yang masih
ada, transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tunnel tersebut
diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB yang progres konstruksi keseluruhannya sudah mencapai 79%, serta membantu penyelesaian tunnel #2 sesuai dengan standar konstruksi kereta cepat.

"Dengan transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tadi, diharapkan
dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB dengan standar
konstruksi kereta cepat," terang Dwiyana.

Dwiyana Menyebut jika transfer knowledge dalam proyek KCJB memang suatu
hal yang dibutuhkan. Tak hanya untuk mengatasi kendala di tunnel #2,
transfer knowledge juga sudah dilakukan di banyak bagian dalam proyek
KCJB.

Menurutnya, transfer knowledge ini sangat penting untuk kebutuhan proyek KCJB dan kemajuan konstruksi di Indonesia di masa depan.

"Kami memang mengedepankan adanya transfer knowledge selama pengerjaan
KCJC ini. Selain untuk mengatasi kendala di Tunnel #2, upaya untuk
memaksimalkan adanya transfer knowledge juga dilakukan di banyak bagian
dalam proyek KCJB. Bagi kami, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong kemajuan dunia konstruksi dan perkeretaapian di Indonesia, sejak proses pembangunannya," ungkap Dwiyana. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya