Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

UNJ Kembali Kukuhkan Guru Besar

Widhoroso
14/12/2021 18:31
UNJ Kembali Kukuhkan Guru Besar
Acara pengukuhan guru besar oleh UNJ, Selasa (14/12).(DOK UNJ)

UNIVERSITAS Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (14/12) mengukuhkan empat guru besar dari Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Teknik (FT), serta Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Acara pengukuhan guru besar dilaksanakan secara offline dengan undangana terbatas serta secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Edura TV.

Empat guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Henry Eryanto, M.M. dari Fakultas Ekonomi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi; Prof. Dr. Budiaman, M.Si dari Fakultas Ilmu Sosial dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan; Prof. Dr. C. Prihantoro, M.Pd. dari Fakultas Teknik dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pengembangan Kurikulum; dan Prof. Dr. Hj. Herlina, M.Pd. dari Fakultas Ilmu Pendidikan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris.

Pengukuhan empat guru besar kali ini merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kesebelas atau yang terakhir dari 30 guru besar yang dikukuhkan pada 2021 ini. Pencapaian prestasi ini tentunya akan berdampak pada penilaian, pemeringkatan, dan juga reputasi UNJ baik pada level nasional maupun internasional.

Rektor UNJ Prof. Komarudin dalam sambutannya mengucapkan selamat atas pengukuhan ini. "Itulah sumbangsih dari keempat guru besar yang dikukuhkan hari ini. Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini membawa kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta," jelas Komarudin.

Di sisi lain, Prof Henry Eryanto menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi: Dinamika, Tantangan, dan Keberlanjutan". Ia menyebutkan pentingnya pendidikan kewirausahaan sebagai jembatan solusi atas persoalan ekonomi nasional, persoalan pengangguran, dan juga kemiskinan.

Menurutnya, gagasan paling implementatif untuk pengembangan pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi adalah model inkubator bisnis.n Tujuan dari inkubator bisnis ini adalah untuk menciptakan kesinambungan program wirausaha. Secara empiris, bahwa 80% usaha yang diinkubasi lebih berhasil dari yang tidak sebanyak 33%.

Sedangkan Prof Budiaman yang menyampaikan orasi dengan judul 'Model Pendidikan Lingkungan Berkelanjutan Berbasis Socialpreneurship' manyatakan tema orasi ilmiah ini dilandasi oleh pentingnya nilai-nilai pendidikan lingkungan secara berkelanjutan yang dapat diinternalisasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku peserta didik. Dalam kerangka pikir tersebut, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah mengembangkan prinsip socialpreneurship.

Orasi ketiga disampaikan Prof Rudy Prihantoro yang mengangkat judul 'Pengembangan Kurikulum Model Wheeler pada Program Studi Vokasi Berbasis Learning Management System (LMS) dan Terobosan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM)'. Menurutnya, model pengembangan kurikulum yang mendekati dengan kebutuhan pengembangan pendidikan vokasi adalah Model Wheeler. Pengembangan kurikulum model Wheeler pada pendidikan vokasi dapat mempermudah mahasiswa untuk memahami materi dengan melibatkan kemajuan teknologi terkini pada proses pembelajaran vokasi yang terintegrasi.

Sedangkan Prof Herlina dalam orasi berjudul “Whole Language Approach sebagai Preferensi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Pemikiran Metakognitif' menjelaskan bahwa Whole Language Approach dalam pemikiran metakognitif dapat digunakan kepada pelajar pemula untuk peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris. Selanjutnya, keselarasan pendekatan Whole Language dengan capaian Merdeka Belajar dapat membentuk karakteristik pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti: insan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, memiliki sifat kerja sama dan bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis dan mandiri. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya