Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Evakuasi Warga Korban Erupsi Semeru belum Kelar

Bagus Suryo
08/12/2021 23:20
Evakuasi Warga Korban Erupsi Semeru belum Kelar
Tim evakuasi membawa salah satu jenazah warga korban erupsi Gunung Merapi di Lumajang, Jawa Timur(MI/BAGUS SURYO)


Proses evakuasi warga terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih berlangsung. Jumlah pengungsi terus meningkat, Rabu (8/12).

Karena itu proses evakuasi dipercepat dengan menambah personel di lapangan. Pasalnya, banjir lahan dingin mulai datang, setelah kawasan puncak  gunung diguyur hujan deras. Banjir melanda Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Penyebab banjir lantaran curah hujan tinggi, sedangkan daerah aliran
Sungai Besuk Kobokan rusak total tertimbun material vulkanis.

Sungai yang pasirnya biasa diambil para penambang itu kini tak terlihat. Kawasan itu menjadi hamparan material vulkanis yang airnya masih panas.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo Leksana sudah meminta
bantuan tim penanganan bencana guna membuat sungai baru atau setidaknya
membuat saluran air guna mencegah banjir ke permukiman warga.

"Endapan materiel vulkanis di daerah aliran sungai Curah Kobokan cukup
tebal. Sungai sudah tidak terlihat karena tertutup material vulkanis.
Perlu membuat aliran air, khawatir saat hujan deras terjadi banjir lahar dingin meluber ke perkampungan warga," tegasnya.

Namun, hujan deras datang lebih cepat. Banjir membawa lumpur pun tak
terelakkan, akhirnya merendam rumah-rumah warga. Petugas gabungan
melakukan evakuasi dan membuat aliran.

Sementara itu, penanganan bencana di Kecamatan Pronojiwo, proses evakusi warga juga belum tuntas. Tim gabungan ditambah guna mempercepat evakuasi yang prosesnya haris menyisir desa-desa terdampak bencana. Di kecamatan itu, tak ditemukan korban jiwa.

"Ini proses evakuasi warga belum tuntas. Aliran Sungai Curah Kobokan
juga masih panas. Korban sebagian besar berada di utara aliran lahar berada di Candipuro," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono.

Agus menjelaskan Dusun Sumbersari dan Desa Supit urang, Kecamatan
Pronojiwo, merupakan dua dusun yang paling parah terdampak bencana. Seluruh permukiman habis diterjang awan panas.

Saat hujan deras melanda kawasan Gunung Semeru, Selasa (7/12) malam,
debit air meningkat. Sempat terjadi kepanikan, lalu warga berbondong-bondong mengungsi. Video viral tapi hoaks menambah ketakutan itu.

"Tadi malam debit air memang meningkat. Debit air Kali Bening meningkat
karena daerah atas hujan deras," ujarnya.

Debit air meningkat itu, lanjutnya, membuat pengungsi bertambah menjadi
1.117 orang dari semula 985 orang. Lokasi pengungsian tersebar di Balai
Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Supiturang, sejumlah sekolahan dan
rumah-rumah warga yang tidak terdampak bencana.

"Ada laporan tambahan pengungsi di Desa Sidomulyo dan Dusun Sidorenggo,
Kecamatan Ampelgading, sebanyak 130 orang," pungkasnya.

Sampai Rabu (8/12) malam data sementara bencana erupsi Semeru mencatat total korban jiwa 34 orang, luka berat 26 orang, hilang 16 orang dan pengungai 5.171 orang. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya