Lamongan Bangkitkan Perekonomian dengan Pemberdayaan Pesantren

Ahmad Yakub
29/11/2021 19:50
Lamongan Bangkitkan Perekonomian dengan Pemberdayaan Pesantren
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi(MI/AHMAD YAKUB)


PEMERINTAH Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melakukan berbagai upaya untuk membangkitkan kembali perekonomian yang terpuruk akibat pandemi. Pemkab juga mendukung pemberdayaan pesantren, yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Timur yakni, One Pesantren One Product (OPOP).

"Melalui program OPOP ini harapannya lapangan pekerjaan akan dapat terbuka, utamanya untuk lingkungan pesantren," kata Bupati Yuhronur, Senin (29/11).

Selain itu, lanjut dia, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren,

Dia menjelaskan, dalam upaya penguatan ekonomi melalui peran pesantren,
Lamongan turut serta dalam OPOP Expo 2021 yang digelar pada 26-28 November di Kabupaten Gresik.

Expo diikuti oleh 33 stand dari Pemprov Jatim, pemerintah
kabupaten/kota, BUMN, BUMD, BUMS, perguruan tinggi, koperasi pondok
pesantren, dan alumni pondok pesantren. Kegiatan itu bertujuan untuk
mempromosikan program unggulan santripreneur, pesantrenpreneur, dan
sosiopreneur pada pembeli potensial, baik di dalam maupun di luar negeri.

Pada OPOP Expo 2021 ini, 4 pondok pesantren di Lamongan turut serta
berpartisipasi dengan memamerkan 14 jenis produk. Dalam kesempatan
tersebut, Kabupaten Lamongan juga memperoleh penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas kerja samanya dalam mewujudkan Nawa Bhakti Satya melalui Jawa Timur berdaya dalam program OPOP.

"Alhamdulillah, senang sekali Lamongan bisa menjadi bagian yang turut
memberikan kontribusi dalam mendukung program OPOP ini. Selain membawa
pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan ekonomi melalui pesantren agar lebih produktif, memperluas market dengan promosi pada potensial pembeli, juga memperoleh penghargaan. Semoga ke depannya OPOP di Lamongan dapat terus berkembang dan meningkat. Jadi pesantren berdaya, masyarakat sejahtera," pungkas Bupati.

OPOP dengan target 1.000 pesantren pada 2023 ini baru diikuti sebanyak 550 pesantren, dengan berbagai produk unggulan. Antara lain, produk makanan minuman, fashion, handycraft, panen organik, perkebunan, peternakan, perikanan, kopi, wisata halal, dan teknologi informasi.

Kabupaten Lamongan telah melakukan berbagai upaya untuk menggairahkan perekonomian melalui gerakan pemberdayaan. Di antaranya, #ayoditumbasi, #ayobeliproduklamongan, #ayodolannanglamongan, juga melalui penguatan peran ekonomi pesantren dengan mendukung


Di Kabupaten Lamongan terdapat kurang lebih 20 pondok pesantren
dengan jumlah produk sekitar 40 jenis yang telah masuk dalam program OPOP Jawa Timur.

Bupati Yuhronur  berharap program ini akan dapat terus berkembang dan diikuti oleh seluruh pondok pesantren yang ada di Lamongan yang jumlahnya 198 pondok.

OPOP merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri
(santripreneur), pesantren (pesantrenpreneur), dan alumni pondok pesantren (sosiopreneur). (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya