Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
BUPATI Sleman Kustini Sri Purnomo, Selasa mengatakan hasil pengukuran status gizi balita yang dilakukan terhadap 49.765 anak atau 83,96% dari total balita pada 2021 sebanyak 59.275 anak. Kemudian diperoleh prevalensi angka anak balita stunting di Sleman sebanyak 6,92% atau 3.445 anak.
Di sela-sela 'Diseminasi Pengukuran Publikasi Stunting Kabupaten Sleman 2021' pada Selasa (16/11), Bupati lebih lanjut mengatakan bahwa dari hasil pengukuran pula diketahui prevalensi stunting anak baduta (bawah dua tahun) sebesar 6,16% atau 1.158 anak. ''Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengukuran tahun sebelumnya yang mencapai 7,24%,'' kata Kustini.
Dikatakannya, faktor determinan penyebab stunting pada anak di Kabupaten Sleman pada 2021 ini 58,31% atau 2.009 balita stunting yang tinggal bersama keluarga yang memiliki anggota keluarga aktif merokok. Diketahui pula, jelasnya, 1.232 (35,6%) balita stunting tinggal dalam rumah yang tidak memiliki jaminan kesehatan, 594 (17,24%) ibu balita yang anak balitanya mengalami stunting saat hamil mengalami kurang gizi kronis (KEK), 199 balita atau 5,77% balita stunting mempunyai penyakit penyerta, 45 balita (1,3%) balita tinggal pada keluarga yang tidak memiliki jamban sehat, 1,22% atau 42 balita stunting belum mendapatkan imunisasi lengkap dan 4 balita stunting atau
0,12% keluarganya tidak memiliki akses air bersih.
Mengenai sebarannya, Kustini mengatakan dari 86 kalurahan (desa) di 17 kapanewon (kecamatan) di Sleman, sebanyak 16 kalurahan atau 18,60%) dengan kategori sedang; 67 kalurahan atau 77,9% dengan kategori sangat rendah; dan 4 kalurahan atau 3,5% dengan kategori status gizi balita dinamis.
''Artinya seluruh kalurahan di Sleman prevalensi stunting-nya di bawah 20%, karena disebut kategori sedang jika prevalensinya pada kisaran 10-20%, kategori rendah jika prevalensinya 2,5%-10% dan kategori sangat rendah jika prevalensinya di bawah 2,5%,'' jelas Kustini.
Kustini mengingatkan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis. ''Sehingga anak tersebut lebih pendek dibandingkan anak lain yang susianya,'' katanya.
Untuk itu, Bupati meminta jajarannya melakukan berbagai langkah untuk mencegah terjadinya stunting. Meski angka stunting di Sleman sudah jauh berada di bawah angka nasional, Kustini berharap, jajarannya tetap bekerja keras terus menekan angka stunting. (AU/OL-10)
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menegaskan, penanganan stunting harus maksimal. Bila tidak, berdampak pada masa depan sumber daya manusia (SDM).
Sumedang telah melaksanakan delapan aksi konvergensi selama 2024 untuk menekan angka stunting.
Secara rata-rata usia harapan hidup di Sleman baik laki-laki maupun perempuan mencapai 75,26 tahun.
MENTERI Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta, khususnya Pemkab Sleman, karena telah berhasil 100% membentuk Koperasi Merah Putih
Siti Fatimah, pengusaha wanita asal Sleman, sukses membangun usaha kuliner lokal berbasis daun kelor bernama Pawon Teges. Berkat inovasi dan dukungan KUR BRI.
Usai penyerahan LHP, Harda berterima kasih kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sleman yang telah bekerja dengan cepat dan baik.
Jika dilihat dari kelompok umur, belanja wisatawan nusantara yang berkunjung di wilayah Kabupaten Sleman, tertinggi oleh kelompok umur 55-64 tahun dengan rata-rata belanja Rp1.606.900.
Menteri Kebudayaan akan memberikan dukungan agar museum dapat berkembang dan naik kelas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved