Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Moeda Tani Farm Manfaatkan lahan Tidur Jadi Produktif

Gabriel Langga
15/11/2021 20:11
Moeda Tani Farm Manfaatkan lahan Tidur Jadi Produktif
Lahan tanaman holtikultura Moeda Tani Farm di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.(MI/Gabriel Langga)

KELOMPOK Moeda Tani Farm memanfaatkan lahan kosong milik Pemerintah Kabupaten Sikka yang berada di jalan Eltari, Kecamatan Alok, Nusa Tenggara Timur. Lahan yang berada belakang Kantor Bupati Sikka untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam guna membantu ketahanan pangan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Ada sekitar lima hektar lahan kosong milik pemerintah yang diserahkan kepada kelompok anak-anak muda yang beranggotakan lima orang itu untuk kelola menjadi lebih produktif dengan melakukan budidaya tanaman hortikultura. Uniknya, dalam mengelola lahan tersebut mereka menerapkan irigasi tetes dengan sistem teknologi digital terbaru yaitu Smart Farming. Sudah sekitar dua bulan, para anak muda ini melakukan persiapan lahan hingga pemasangan pipa serta persiapan bibit tanaman hortikultura.

Hasilnya, lahan yang dulu tidur kini sudah berubah dengan diisi oleh tanaman hortikultura berupa lombok, tomat dan bawang. Hasil kerja keras anak-anak muda ini tidak terlepas dari dukungan dari Pemkab Sikka dan Bank Indonesia serta investor yang menyuntikan dana sebesar Rp200 juta untuk mengembangkan tanaman hortikultura. Selanjutnya, ada salah satu investor pun memberikan bantuan modal sebesar Rp50 juta untuk memodali semangat mereka yang ingin kembang pertanian tanaman hortikultura di Kabupaten Sikka.

Ketua Kelompok Tani, Moeda Tani Farm, Yance Maring saat ditemui media Indonesia.com, Senin (15/11) mengatakan tanaman hortikultura yang ditanam ini merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Sikka. Yang mana, mereka diizinkan untuk mengelola lahan yang dulu kosong untuk lebih produktif dengan  menanam tanaman holtikultura.

Untuk itu, kata dia, kami yang tergabung dalam Moeda Tani Farm yang beranggotakan lima terdiri dari  yaitu, Hando Amando, alumni Arava International Center for Agriculture Training (AICAT) Israel dibantu Petrus Efransius Nong Lalan dan dua alumni sekolah pertanian di Jepang

"Jadi dulu ini lahan kosong. Kami pun minta izin di Pemkab Sikka. Sejak diberikan izin kita langsung melakukan aktivitas pertanian dengan melakukan pembersihan lahan dan pembajakan lahan. Saat ini lahan yang kosong itu sudah ditanam cabai, tomat, dan bawang merah," papar dia di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Dia mengaku dalam aktivitas tanaman hortikultura kita menerapkan teknologi Smart Farming Drip Irrigation System yang dilengkapi sensor tanah sensor NPK, PH, kelembaban, suhu, water flow, water level, TDS dan prakiraan cuaca yang sudah diatur dalam aplikasi.

"Dari aplikasi itu, kita bisa evaluasi tanaman kita. Yang mana harus kita perbaiki dan yang mana harus dikembangkan lagi tanaman kita. Jadi sudah ada aplikasinya. Prinsip aplikasi itu bisa menyimpan data perkembangan tanah dan tanaman setiap saat," ujar Yance Maring ini.

Dia sampaikan lagi, bantuan dari Bank Indonesia digunakan untuk pengembangan program kemitraan 'Closed Loop' Hortikultura di Kabupaten Sikka yang bekerja sama dengan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Menteri Pemberdayaan Desa, Menteri Menkominfo, dan Bakti Telkom.

"Ini luar biasa untuk Bank Indonesia dan investor yang sudah punya niat baik untuk berkontribusi untuk kami. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak sehingga kami bisa melakukan penanaman tanaman hortikultura," ungkap dia. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya