Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAIN tujuh pahlawan revolusi yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Yogyakarta, tepatnya di TMP Kusumanegara, juga menjadi tempat disemayamkannya makam dua pahlawan revolusi, yaitu Brigjen Anumerta Katamso Darmo Koesoemo dan Kolonel Anumerta R Soegijono Mangoenwijoto.
Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas'udi mengajak masyarakat untuk mengenang para pahlawan revolusi pada peringatan hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. "Anak-anak muda jangan sampai melupakan para pahlawan revolusi," pesan Agus Mas'udi, Jumat malam (1/10).
Mengutip slogan Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, dari Bung Karno, masyarakat diajak untuk tidak melupakan peristiwa G30S PKI.
Pihaknya sengaja berziarah ke makam pahlawan revolusi untuk memperingati hari Kesaktian Pancasila. "Ini menegaskan komitmen kami terhadap NKRI dan ideologi Pancasila," kata dia.
Bagi PKS, Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan tidak perlu digugat dan diungkit-ungkit lagi. Ia pun menegaskan, jangan membenturkan agama dengan Pancasila.
Selain berziarah, pihaknya juga telah mengadakan nonton bareng film G30S PKI maksimal diikuti 30 orang dengan protokol kesehatan. Selain itu, pada 30 September, kader PKS mengibarkan bendera setengah tiang untuk memperingati tragedi G30S PKI dan pada 1 Oktober mengibarkan bendera 1 tiang untuk memperingati Kesaktian Pancasila.
Dua pahlawan revolusi, Brigjen Anumerta Katamso Darmo Koesoemo dan Kolonel Anumerta R Soegijono Mangoenwijoto, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta. Berbeda dengan sebelum pandemi, kedua makam pahlawan revolusi tersebut, Jumat (1/10) relatif sepi.
Salah seorang petugas di TMP Kusumanegara, Gunawan menceritakan, peziarah banyak yang datang sebelum masa pandemi. Namun, pada masa pandemi, jumlah peziarah menurun drastis.
"Sebelum pandemi, peziarah silih berganti datang untuk mendoakan para pahlawan. Hari ini baru dua rombongan yang datang, sedangkan tahun kemarin sekitat 5 rombongan," kata dia ketika ditemui di TMP Kusumanegara.
Kasi Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan, Kesetiakawanan Sosial dan Restorasi Sosial Dinas Sosial DIY, Junaedi menyampaikan, menyampaikan TMP Kusumanegara banyak dikunjungi peziarah pada hari-hari nasional. Namun, pada masa pandemi, jumlah peziarah memang menurun.
TMP tersebut, lanjut dia, terbuka untuk diziarahi. Namun, bagi rombongan, sebelum datang, mereka harus lebih dulu bersurat ke Dinas Sosial DIY. "Kami nanti akan menyiapkan dan mendampingi saat berziarah," tutup dia. (OL-13)
Baca Juga: Semalam, Golkar DKI Jakarta Gelar Nobar Film G30S/PKI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved