Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kehati dan ASC Dukung Program Mangrove Blue Carbon di Banten

Siswantini Suryandari
22/9/2021 19:35
Kehati dan ASC Dukung Program Mangrove Blue Carbon di Banten
Penandatanganan MoU antara Yayasan Kehati dengan PT Asahimas Chemical(MI/Siswantini Suryandari)

YAYASAN KEHATI bersama PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Program Mangrove Blue Carbon di Gedung World Trade Center Jakarta, Rabu (22/10). Kesepakatan berdurasi 5 tahun ini bertujuan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (carbon pollution) dan mitigasi bencana di Provinsi Banten. Sekaligus ikut berkontribusi dalam target nasional penambahan hutan mangrove sebagai langkah mitigasi perubahan iklim. Penandatanganan dilakukan oleh Vice President Director PT ASC Eddy Sutanto dan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos.

Melalui program ini, PT Asahimas Chemical juga berharap dapat menjadi model dalam mendukung pembangunan rendah karbon dengan melakukan rehabilitasi lahan mangrove di pesisir Banten, terutama yang terdampak oleh bencana tsunami 2018. "Permasalahan lingkungan dan perubahan iklim merupakan permasalahan global yang harus diselesaikan secara bahu-membahu oleh seluruh pihak. PT Asahimas Chemical mencoba menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan yang berada di sekitar area operasi," ujar Vice President Director PT ASC Eddy Sutanto. 

Salah satu pendekatan dan tujuan dari program rehabilitasi ekosistem mangrove yang dilakukan yaitu mengedukasi pentingnya melestarikan ekosistem mangrove kepada masyarakat di daerah program di Provinsi Banten. Hal ini mengacu kepada data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, yang menyebutkan penyebab kerusakan mangrove di Banten adalah aktivitas manusia. Oleh karena itu, penanaman kembali mangrove harus diikuti dengan upaya meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan yang akan direhabilitasi. 

Program Mangrove Blue Carbon  merupakan konsep program konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati yang dirancang untuk mendukung program nasional yang masuk dalam program prioritas nasional (PPN) RPJMN 2020-2024 melalui pembangunan rendah karbon (PRK). 

PT Asahimas Chemical berharap program ini dapat merehabilitasi ekosistem mangrove seluas 14 hektar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti kelompok perempuan, nelayan, dan pemuda. Serta dapat memberikan nilai ekonomis masyarakat setempat dalam bentuk produk turunan mangrove. 

Selain manfaat ekologi, dengan meningkatnya produktivitas biologi sumber daya perikanan daerah pesisir Banten, nelayan diharapkan dapat menerima manfaat ekonomi dengan berkembang biaknya ikan dan biota laut. Belum lagi melalui pemanfaatan area konservasi menjadi daerah tujuan ekowisata. 

Pada kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos berharap program ini dapat mendorong pelestarian keanekaragaman hayati di ekosistem mangrove dan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat di sana khususnya generasi muda melalui pembuatan taman kehati mangrove. "Kami berharap program ini dapat berjalan sukses dan bisa direplika di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia,”tambahnya.

Program rehabilitasi ekosistem mangrove sudah dilakukan oleh PT Asahimas Chemical di Provinsi Banten sejak 2013, dengan melakukan penanaman dan pembibitan 10 ribu mangrove di area seluas satu hektar di muara kali Cibanten, Serang. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya