Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Dua Kabupaten Wilayah Papua

Atalya Puspa
14/9/2021 19:55
Curah Hujan Tinggi Picu Banjir di Dua Kabupaten Wilayah Papua
Ilustrasi anak-anak bermain air saat banjir menggenangi salah satu wilayah Papua.(Antara)

HUJAN dengan intensitas tinggi di wilayah Papua memicu banjir di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Nabire. Selain hujan, meluapnya Sungai Mantembu, Kali Dingin, Kali Wanggar dan Kali Yaro, juga mendorong terjadinya banjir pada Selasa (14/9) pagi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Yapen menginformasikan terdapat dua distrik yang terdampak, yakni Kp Imandoa, Kp Manaini, Kp Rawa Gang 1, Kp Cina Tua di Kelurahan Serui Kota dan Kp Bawai di Kelurahan Tarau, Distrik Yapen Selatan dan Distrik Anotaurei. Selain banjir, peristiwa ini juga mengakibatkan dua unit rumah longsor di Kp Imandoa.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Tiga Kabupaten di Sulawesi Selatan Terendam Banjir

Sedangkan, BPBD Kabupaten Nabire mencatat 1.050 KK yang berada di Distrik Yaro terdampak bencana banjir. "Yaro 1 (Jaya Mukti) sebanyak 250 KK terdampak, sedangkan Yaro 2 (Makmur) sebanyak 250 KK terdampak," ujar Pusdalops BPBD Kab Nabire Medy Tanopa melalui pesan singkat, Selasa (14/9).

Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, ketinggian muka air berkisar 40-200 cm. Kondisi ini menyebabkan akses jembatan menuju Desa Parauto di Kabupaten Nabire pun terputus. Pihaknya sudah mengerahkan perahu karet untuk melakukan pendataan dan koordinasi penanganan bencana banjir.

Baca juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

"Karena akses jembatan putus, kami berusaha menyeberang dengan peralatan perahu karet," jelas Medy.

Kondisi cuaca terkini di lapangan terpantau berawan mendung. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan informasi mengenai prakiraan musim hujan untuk Papua, yang diprediksi terjadi pada September-November.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiagaan terhadap potensi cuaca yang memicu bencana hidrometeorologi. Seperti, banjir, tanah longsor dan angin kencang. Masyarakat juga dapat memantau potensi bencana di wilayah sekitar melalui InaRisk.(OL-11)
 




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik