Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
HARGA jual hasil pertanian di sentra produksi terpuruk imbas pandemi yang cukup panjang. Di saat memasuki masa panen, sejumlah komoditi pertanian dihadapkan dengan harga yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Ana, seorang petani Kampung Cisalasih, Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mengaku, harga-harga hasil pertanian mengalami anjlok. Murahnya harga ditengarai karena dampak pandemi ditambah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Harga-harga sayuran sedang murah, paling bagus cuma harga tomat yang masih tinggi sekitar Rp12.000 per kilogram, yang lainnya hancur," kata Ana, Senin (30/8).
Ana menerangkan, beberapa jenis sayuran yang saat ini harganya murah di antaranya burkoli Rp3.000 per kilogram, selada atau lettuce Rp500, buncis Rp2.000 per kilogram dan cabe rawit Rp10.000 per kilogram.
"Harga itu juga cengek (cabe rawit) yang kualitasnya bagus, kalau jelek mah lebih murah lagi," bebernya.
Normalnya, menurut Ana, harga sayuran seperti selada dijual dengan harga Rp2.000 dan burkoli Rp10.000 per kilogram. Dirinya harus gigit jari lantaran mulai dari menanam hingga panen butuh ongkos panen yang cukup besar.
Saking murahnya harga selada, petani lainnya malah membiarkan tanamannya tidak diurus hingga kering. Bahkan ada pula petani yang kecewa terpaksa memberikan hasil panen untuk pakan ternak sapi.
"Persoalannya, hasil pertanian tidak bisa masuk pasar induk, jadinya kita rugi besar," ujarnya.
Kendati begitu, ia tetap harus menjual hasil panen pertanian miliknya, meskipun hasilnya minim namun masih bisa mendapatkan penghasilan. Minimal sebagai ongkos lelah ketika harus berjibaku di kebunnya.
"Ada yang tetap dipanen, sebagian lagi masih diurus dan tetap disiram sambil menunggu harga kembali stabil," tuturnya. (DG/OL-10)
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan kacang polong, serta sayuran kalengan atau yang diolah dengan banyak garam.
Sebanyak 5 hunian yang sebelumnya rusak tertimbun material longsor saat ini sedang dibangun kembali
Penerimaan murid baru dilakukan secara online melalui laman resmi SPMB Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alamat http://disdik.jabarprov.go.id atau melalui Aplikasi Sapa Warga.
Relawan dari Ikatan Keluarga Taruna Mandiri (IKTM) rutin mengecek kondisi tebing terlebih setelah turun hujan kemudian melaporkannya kepada masyarakat dan pihak terkait.
Hadirnya wahana Taman Main Mili-mili yang berada di dalam kawasan Taman Wisata Grafika Cikole (TWGC) diharapkan bisa menjadi jalan keluar peningkatan kunjungan
Kedua kebijakan ini memicu penurunan kunjungan wisata khususnya ke Lembang hingga 50% dan okupansi hotel anjlok di angka 30%.
Jasad Endang ditemukan setelah lima hari pencarian di lokasi tanah longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved