Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengeluhkan penurunan harga cabai di pasaran yang saat ini menyentuh kisaran Rp4 ribu per kilogram, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian karena tidak sepadan dengan biaya produksi (tanam dan perawatan) yang sudah dikeluarkan.
"Normalnya harga cabai itu ya di kisaran Rp10 ribu - Rp30 ribu per kilogram. Kalau sudah di bawah Rp10 ribu, petani pasti rugi," kata Suyono, petani cabai di Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Rabu.
Ia mengaku tidak yakin betul penyebab anjloknya harga cabai di pasaran. Kemungkinan juga karena panen yang bersamaan di daerah-daerah penghasil cabai.
Sebab dengan stok di pasaran yang berlimpah sementara permintaan pasar tetap, menyebabkan harga cabai menjadi murah.
"Kalau sudah (harga) rusak begini, kami memilih tidak panen dulu. Membiarkan cabai yang matang membusuk daripada dipanen akan tetapi hasil penjualannya bahkan tidak cukup untuk menutup biaya tanam dan petiknya," ujarnya.
Menurut Suyono, kondisi ini sudah terjadi sejak pandemi COVID-19. Ia juga tidak menampik kemungkinan serapan pasar yang menurun dampak pandemi. Sebab dengan banyak rumah makan, restoran dan hotel yang tutup, permintaan akan komoditas cabai ikut turun.
Belum lagi daya beli masyarakat yang saat ini ikut tertekan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga volume belanja kebutuhan rumah tangga dan dapur ikut berkurang.
Menurut Suyono, kondisi ini sudah terjadi sejak pandemi COVID-19. "Warung banyak yang tidak beroperasi, sehingga tidak pakai cabai," katanya.
Ironisnya, kendati terdampak langsung dengan pandemi dan PPKM, petani seperti Suyono belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Di lahan setengah hektare miliknya ini seluruhnya ditanami cabai jenis tampar dan godo. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tak mungkin dirinya bakal beralih ke tanaman lain yang lebih laku di pasar.
"Kalau tidak menguntungkan, kenapa mesti dipertahankan. Mending beralih ke tanaman lain," ujarnya. (Ant/OL-12)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun berjalan atau Year to Date (YtD) Januari–Juli 2025 tercatat sebesar 1,69%.
Cabai merah turun Rp3.183 dari Rp37.850 menjadi Rp34.667/kg. Sedangkan cabai hijau turun Rp2.000 dari Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/kg.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
PULUHAN ribu ton gula milik Petani di Jawa Timur (Jatim) tidak terserap pasar. Mereka mengancam akan mogok massal jika tidak ada solusi dari pemerintah agar gula milik petani segera terserap.
BUPATI dan Wali Kota di Jawa Timur (Jatim) diminta melakukan evaluasi jika telah mengeluarkan kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) agar tidak memunculkan gejolak di masyarakat.
Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa. Kenali lokasi, fakta unik, dan pesona Puncak Mahameru yang memukau.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Surat Edaran (SE) Bersama yang mengatur penggunaan sound horeg di wilayah Jawa Timur telah terbit. Berikut aturan surat edaran sound horeg
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi yang digelar di Lampung
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved