Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BERTEMPAT di Lesehan Taliwang Cakra, Praya, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, NTB, menyelenggarakan workshop validasi rantai nilai (value chain) komoditas padi dan tanaman pangan bernilai ekonomi tinggi, Kamis (12/8).
Workshop bertujuan untuk menguatkan memaparkan rencana pengembangan rantai nilai komoditas pertanian unggulan dan mendapatkan masukan dari stakeholder.
Workshop yang didukung oleh IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management Irrigatioan Programme), dihadiri 40 orang. Terdiri atas tim rantai nilai kecamatan dan kabupaten, perwakilan petani, PPL, koordinator penyuluh, dan pendamping. Hadir juga Kepala Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, dan konsultan IPDMIP.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, petani saat ini dituntut untuk mengembangkan pengetahuannya.
“Petani kita tuntut untuk terus menambahkan pengetahuan. Baik dari kegiatan on farm maupun off farm. Hal ini sangat penting bagi petani agar mereka pun memiliki kemampuan untuk mengetahui keuntungan dari usaha yang mereka jalankan,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Petani tidak boleh hanya mengetahui bagaimana cara menanam. Petani juga harus mengetahui hal lain dari pertanian,” kata Dedi dalam keterangannya, Senin (16/8).
Menurutnya, petani harus mengetahui mengenai rantai nilai hingga pemasaran.
“Tuntutan saat ini adalah petani mengetahui rantai nilai. Bagaimana menaikkan nilai tanaman. Sehingga mereka tidak menjual hasil panen dalam bentuk gabah karena nilainya kecil. Petani harus menjual dalam bentuk beras karena nilainya lebih besar, dan lainnya,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, diwakili Kepala Bidang Penyuluhan, Fadjar Sapto Utomo, menjelaskan bahwa tim rantai sudah melakukan pemetaan rantai nilai pada enam Daerah Irigasi yaitu DI Lendang Telaga, DI Ebung Dao, DI Tain Petuk, DI Gerintuk, DI Bilekere, dan DI Pelapak.
Fadjar menyampaikan, hasil pemetaan rantai nilai selanjutnya dapat dijadikan konsep pengembangan agribisns pertanian terutama pada perubahan nilai tambah dan tata kelola pemasaran produk petani.
Ia juga mengharapkan adanya dukungan dari stakeholder baik swasta maupun instansi pemerintah provinsi untuk mendukung upaya pengembangan rantai nilai, karena menurutnya, pengembangan rantai nilai membutuhkan integrasi antar sektor dan antar pelaku.
Lalu Husni Ansyori selaku Korkab IPDMIP Kabupaten Lombok Tengah menyampaikan, saat workshopmasing-masing tim pemetaan rantai nilai diberikan kesempatan menyampaikan hasil pemetaan dan desain pengembangan rantai nilai.
"Dari penyampaian tim teridentifikasi empat desain kegiatan utama, yaitu Usaha Penangkaran Benih, Produksi beras, penjualan gabah, dan pengelolaan produksi jagung,” katanya.
Merespons rencana pengembangan rantai nilai ini, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Ikhsan, S.Hut, menegaskan bahwa dalam pengembangan rantai nilai membutuhkan kreativitas dan sinergitas.
“Value chain itu kerja kreatif yang harus tumbuh dari petani, dan harus bersinergi dengan multi stakeholders baik on farm, off farm maupun non farm sehingga ide kreatif petani,” katanya.
Ikhsan mencontoh sejumlah usaha di Praya justru tumbuh pada kondisi sulit seperti pada masa pandemi covid-19 seperti usaha kuliner dan barista (meracik kopi). “intinya kreatif,” tegas mantan Kepala Dinas Kehutanan Lombok Tengah itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Drs. H. Saman, MSi menekankan pentingnya penguatan kelembagaan petani, dan nilai tambah produk pertanian.
“Keuntungan terbesar tata niaga pertanian dimiliki oleh pelaku pasar, oleh karena itu petani harusnya tidak sekadar memproduksi gabah tapi harus merubah bentuk produk, minimal jadi beras,” katanya.
Terkait perlunya sinergitas untuk mendukung rencana petani menguasai rantai pasok barang dan jasa, Saman juga berkomitmen mendukung. “Insya Allah kami berkomitmen untuk diajak bersinergi,” tuturnya.
Masithah selaku konsultan Rantai nilai menyampaikan Dinas Pertanian Lombok Tengah berkomitmen juga untuk memfasilitasi kelompok tani atau lembaga ekonomi petani untuk menyusun desain rencana pengembangan rantai nilai, dan memfasilitasi akses ke pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun Badan Usaha Milik Pemerintah.
"Saya ikut senang rupanya apa yang telah dipelajari tentang rantai nilai di regional 7 dapat ditindak lanjuti oleh masing masing kabupaten," ujar Yulia TS, PIC Regional 7 mengakhiri perbincangan. (RO/OL-09)
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Menpora Dito Ariotedjo secara khusus memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada NTB.
Salah satu yang memanen berkah FORNAS VIII 2025 NTB yaitu sektor UMKM. Pengusaha oleh-oleh turut mendapat berkah dari event tersebut.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII resmi ditutup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Eks Bandara Selaparang Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8) malam.
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah multi event nasional.
Fornas membuktikan bahwa olahraga masyarakat dapat berpadu harmonis dengan budaya serta menggerakkan sektor ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved