Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BERBAGAI kisah tentang si Kabayan sudah banyak diangkat mulai
dari cerita pendek hingga layar lebar. Tokoh dongeng asal Jawa Barat
inipun sudah memiliki banyak karakter sesuai pilihan pembuat cerita.
Terbaru, cerita si Kabayan akan diangkat ke dalam sketsa komedi yang
akan ditayangkan di televisi dan media sosial. Web series berjudul
Kabayan Abad 21 (Kabayan Milenial) ini diproduseri Yayat Hidayat,
akademisi asal Jawa Barat yang juga banyak berkiprah di dunia politik.
Ditemui di sela-sela kegiatan pengambilan gambar lakon tersebut, Yayat mengaku memiliki panggilan untuk membuat drama tersebut. Hal utamanya adalah untuk mengubah citra si Kabayan yang menurutnya sudah menjadi ikon Jawa Barat.
Selama ini, menurutnya, si Kabayan identik dengan sosok yang kurang baik seperti lugu, pemalas, dan kurang berpendidikan. Padahal, Yayat meyakini karakter itu tidak sesuai dengan warga Jawa Barat yang justru memiliki banyak sisi positif.
"Melalui sketsa ini, kami ingin menghapus pandangan terhadap ikon Jawa
Barat. Kita ingin merekonstruksi si Kabayan. Bahwa Jawa Barat ini
identik dengan kecerdasan," katanya di Bandung, Rabu (11/8).
Yayat pun memastikan bahwa si Kabayan dalam ceritanya ini merupakan
sosok berpendidikan dan mampu beradaptasi dengan kondisi kekinian.
Selain tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, lakon utama itupun memiliki keterampilan digital yang baik tanpa melupakan
kebudayaan daerahnya.
Dia menambahkan, lakon si Kabayan yang digarapnya ini merupakan wujud aktualisasi idealismenya khususnya dalam mempertahankan kebudayaan Jawa Barat. Yayat meyakini melalui sinematografi ini akan lebih
mudah dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Film ini merupakan instrumen yang paling komunikatif dibanding yang
lainnya. Paling disukai semua generasi. Sehingga untuk mentransfer
informasi, pengetahuan, sangat tepat kalau medianya film," ujarnya.
Selain ingin merekonstruksi karakter si Kabayan, melalui lakon tersebut
Yayat berharap semakin banyak masyarakat yang mau melestarikan
lingkungan dan kebudayaan. Hal ini dibuktikan dengan pemilihan lokasi
syuting di salah satu kawasan yang kental dengan unsur alam dan budaya.
"Kami ingin menyampaikan budaya Sunda ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Makanya kami syutingnya di daerah ekowisata," ucap mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat tersebut.
Dia pun mengajak semua masyarakat khususnya generasi muda untuk
bersama-sama menjaga budaya lokal. "Kalau bukan kita khususnya generasi
muda, mau sama siapa lagi," ucapnya.
Sketsa komedi si Kabayan ini diperankan oleh sejumlah artis asal Jawa Barat seperti Ki Daus, Ceu Edoh, Nendy, dan Reka Ayu Adella. (N-2)
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
SEJUMLAH orangtua siswa mengaku masih kebingungan melakukan pendaftaran secara daring atau online untuk Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat (Jabar).
Dia menambahkan pendaftaran SPMB dapat dilakukan melalui kanal spmb.jabarprov.go.id atau melalui aplikasi Sapawarga.
SETARA Institute mengecam penyegelan masjid Ahmadiyah di Kota Banjar, Jawa Barat dan mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved